Monday, October 13, 2014

Manifestasi Nilai- nilai Sumpah Pemuda dalam Kekinian

Memasuki bulan Oktober ini, seluruh bangsa Indonesia menantikan perayaan hari bersejarah Sumpah Pemuda. Meski demikian, dalam waktu beberapa tahun terakhir, hari Sumpah Pemuda hamper tidak dirayakan dengan upacara bendera di instansi sekolah yang notabene para siswanya harus mengenal tonggak sejarah persatuan bangsa Indonesia.

Sebelum dilaksanakannya Sumpah Pemuda, kita ingat bahwa perjuangan bangsa dalam rangka meraih kemerdekaan masih bersifat kedaerahan. Kemudian melalui forum Kongres Pemuda, para pemuda mulai menyusun strategi untuk melawan penjajah secara serempak dalam satu wadah perjuangan. Tujuan penyatuan seluruh wadah atau organisasi  daerah dalam Kongres Pemuda adalah mempermudah dan menyatujkan visi, misi pergerakan  di seluruh tanah air.

Kongres Pemuda I
Kongres ini dilaksanakan di Batavia pada 30 april- 2 Mei 1926 dan menghasilkan kesepakatan bersama mengenai kegiatan pemuda pada segi sosila, ekonomi dan budaya. Ketua Kongres Pemuda I adalah Muhammad Tabrani. Kongres ini menyepakati akan dilaksanakannya Konres Pemuda II.

Kongres Pemuda II
Konres ini dilaksanakan tanal 27- 28 Oktober 1928 . tempat pelaksanaan Kongres hari pertama die dung Katholikee Jongelingen Bond ( Gedung pemuda Katolik ). Sedangkan hari kedua dilaksanakan di Gedung Oost Java ( sekarang di Medan Merdeka Utara no. 14). Ketua Kongres Pemuda II adalah Sugondo Joyopuspito. Wakil ketua : Joko marsaid ( Tirtodiningrat ); sekretaris : Muh Yamin; bendahara : amir Syarifuddin.
Pada Kongres Pemuda II diperdengarkan untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya oleh WR Supratman dengan alat music biola. Lagu Indonesia raya ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia. Selain itu, disepakati juga bahwa bendera Indonesia adalah bendera merah putih.

Isi  Sumpah Pemuda
Kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
Kami putra putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami putra putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Bagaimana Nilai Sumpah Pemuda diwujudkan saat ini ?
Setelah kita mengingat sejarah Sumpah pemuda, lalu bagaimana manifestasinya dalam masa kini ? pasca pemilu 2014 baik Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, kita melihat bagaimana panasnya suhu politik dari tingkat bawah, yang awam politik, sampai tingkat atas yang melek politik.

Situasi Indonesia sepanjang kampanye sampai pelaksanaan dan penghitungan suara benar- benar memprihatinkan. Dari jejaring social saja, kita bisa membaca bagaimana antar pendukung calon presiden-cawapres “gontok-gontokan” di dunia maya. Kata- kata kasar sering tertuju pada calon presiden-cawapres yang tidak didukungnya. Seolah- olah kita lupa bahwa kita bangsa Indonesia yang ramah tamah terhadap siapa saja. Hujatan demi hujatan mampir di jejaring social.

Sampai saat ini pun, meski capres dan cawapres sudah “rukun” dengan kubu “sebelah”, istilah politik mereka, di kalangan bawah pun masih saja mengeluarkan maki- makian terhadap pasangan capres-cawapres baik yang terpilih maupun tak terpilih.

Sudah saatnya bangsa Indonesia melupakan kebencian satu sama lain. Indonesia bisa hancur apabila rakyat terus saling menghujat. Mengapa bgitu ? Hal ini akan mempermudah proses terpecah belahnya bangsa. Padahal perjuangan untuk merdeka sangatlah sulit, mengapa kita tidak mengingat dan meresapi serta melaksanakan nilai- nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda?

Tanggal 20 Oktober 2014, pasangan Presiden dan Cawapres terpilih akan dilantik maka sudah selayaknya para pendukung masing- masing pasangan Capres dan Cawapres tidak menyulut keadaan yang tidak baik. Tidak peru lagi menanyakan atau menghujat mengapa harus Jokowi-JK yang terpilih jadi RI 1 dan RI 2 sampai lima tahun mendatang. Tidak perlu pula menghujat atau memprotes mengapa jajaran Ketua MPR kok tidak dari fraksi atau parpol pemenang pemilu.


Sudah sepantasnya bangsa Indonesia mulai menata diri untuk pembangunan yang dicita- citakan dan mewujudkan tujuan nasional Indonesia. 

No comments:

Post a Comment