Monday, May 20, 2013

Hari Kebangkitan Nasional : Mengingat Kembali Sejarah Boedi Oetomo

Peringatan hari nasional seolah tak terdengar lagi dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun demikian, sebagai bangsa yang besar tidaklah jadi penghalang untuk mengenalkan pada anak- anak usia sekolah.
Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei, menjadi tonggak perjuangan Indonesia dengan wadah organisasi. Tetapi bukan berarti mulai 20 Mei 1908, dengan lahirnya Boedi Oetomo, perjuangan sudah bersifat nasional. Wadah Boedi Oetomo masih bersifat tertutup, hanya kalangan tertentu yang masuk organisasi, pada awalnya bersifat Jawa Sentris. Dipimpin oleh Wahidin Sudirohusodo, organisasi dibentuk oleh para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen). Tokoh- tokoh  penting di organisasi Boedi Oetomo, antara lain: Dr. Sutomo, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Gunawan Mangunkusumo.
Adapun tujuan Boedi Oetomo antara lain memajukan pengajaran, memajukan pertanian, peternakan dan perdagangan, memajukan teknik dan industri serta menghidupkan kembali kebudayaan.
Pada perkembangannya, Boedi Oetomo mulai bergerak dalam bidang politik dengan menjadi anggota PPPKI (Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia), suatu federasi partai-partai politik Indonesia yang terbentuk atas prakarsa PNI Sukarno, tepatnya tahun 1928. Kemudian Boedi Oetomo yang masih bersifat Jawa sentris, mulai terbuka untuk semua lapisan masyarakat di seluruh Indonesia.  Pada tahun 1931 Boedi Oetomo bergabung dengan PBI (Persatuan Bangsa Indonesia) dan membentuk Parindra( Partai Indonesia Raya) yang dipimpin Dr. Sutomo.

Sumber bacaan

No comments:

Post a Comment