Sunday, September 04, 2016

SISTEM KERJA PAKSA DAN PENARIKAN PAJAK

Belanda menerapkan sistem kerja paksa/ kerja rodi dipimpin Daendels. Pada sistem ini bangsa Indoneisa dipaksa bekerja untuk membangun jalan raya Anyer- Panarukan sepanjang 1000 km. Selain itu Belanda menerapkan sistem tanam paksa yang dicetuskan oleh Van den Bosch. Tanaman yang dibudidayakan antara lain tembakau, tebu, karet, cokelat, rami, kopi dan kina. Hasil panen harus dijual kepada Belanda dengan harga yang telah ditentukan oleh Belanda.

Penderitaan rakyat semakin berat dengan penarikan berbagai macam pajak, misalnya pajak tanah, pajak keluarga, pajak pindah tempat, pajak bangunan, pajak penjualan, pajak penghasilan, pajak tontonan dan pajak pekerjaan.
Dampak dari sistem kerja paksa dan tanam paksa akhirnya muncul kecaman dari Eduard Douwes Dekker/ Multatuli dengan tulisan yang berjudul Max Havelaar.

Penderitaan rakyat juga memunculkan berbagai perjuangan atau perlawanan di berbagai daerah.

1.      Perlawanan Pattimura(1817)
Terjadi di Saparua, Maluku. Pattimura dibantu oleh Christina Martha Tiahahu.

2.      Perlawanan kaum Paderi (1821-1837)
Terjadi di Minangkabau, Sumatera Barat. Pahlawan perang paderi adalah Imam Bonjol, Tuaku Nan Receh, Tuanku Tambuse dan Tuanku nan Cerdik. Imam Bonjol menyerah pada 28 Oktober 1837, kemudian dibuang ke Cianjur dan dipindahkan ke Ambon, kemudian Minahasa.

3.      Perlawanan Diponegoro atau Perang Jawa (1825- 1830)
Perang atau perlawanan ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, Kiai Modjo, Sentot Prawirodirj, Basah Kusumanegara, Pangeran Mangkubumi dan bangsawan lainnya. Diponegoro ditangkap di Magelang karena akal licik De Kock ketika sedang mengadakan perundingan. Beliau dibuang ke Manado lalu ditempatkan di Benteng Rotterdam di Makassar. Sentot ditangkap dan dibuang ke Bengkulu. Kiai Modjo ditangkap dan dibuang ke Manado. Sunan Paku Buwono VI ditangkap dan diasingkan ke Ambon.

4.      Perang Aceh (1873- 1904)
Perang ini merupakan perang yang paling lama dibanding perlawanan rakyat lainnya. Panglima perangnya antara lain Teuku Umar, Teuku Panglima Polim, Cut Meutiah, Cut Nya Dien, Tengku Mohammad dawod. Peneliti yang memberikan informasi tentang Aceh adalah Snouck Horgrunye.
Abad ke-19, perlawanan daerah semakin banyak misalnya perlawanan rakyat Bali, Lombok, Kalimantan Barat, Banjarmasin(Pangeran Antasari), kalimantan utara, Bone, Jambi, Lampung, Blambangan, Siak, Tapanuli(Si Singamangaraja) dan masih banyak lagi perlawanan di dearah lain.


EVALUASI

1.      Sebutkan dampak dari sistem kerja paksa bagi rakyat Indonesia !
2.      Sebutkan dampak dari sistem tanam paksa bagi rakyat Indonesia !

3.      Sebutkan perlawanan di berbagai daerah di Indonesia serta tokoh-tokohnya!

No comments:

Post a Comment