Belanda
menerapkan sistem kerja paksa/ kerja rodi dipimpin Daendels. Pada sistem
ini bangsa Indoneisa dipaksa bekerja untuk membangun jalan raya Anyer-
Panarukan sepanjang 1000 km. Selain itu Belanda menerapkan sistem tanam paksa
yang dicetuskan oleh Van den Bosch. Tanaman yang dibudidayakan antara
lain tembakau, tebu, karet, cokelat, rami, kopi dan kina. Hasil panen harus
dijual kepada Belanda dengan harga yang telah ditentukan oleh Belanda.
Penderitaan
rakyat semakin berat dengan penarikan berbagai macam pajak, misalnya pajak
tanah, pajak keluarga, pajak pindah tempat, pajak bangunan, pajak penjualan,
pajak penghasilan, pajak tontonan dan pajak pekerjaan.
Dampak
dari sistem kerja paksa dan tanam paksa akhirnya muncul kecaman dari Eduard
Douwes Dekker/ Multatuli dengan tulisan yang berjudul Max Havelaar.
Penderitaan
rakyat juga memunculkan berbagai perjuangan atau perlawanan di berbagai daerah.
1.
Perlawanan
Pattimura(1817)
Terjadi di Saparua, Maluku. Pattimura dibantu oleh Christina Martha
Tiahahu.
2.
Perlawanan
kaum Paderi (1821-1837)
Terjadi di Minangkabau, Sumatera Barat. Pahlawan perang paderi
adalah Imam Bonjol, Tuaku Nan Receh, Tuanku Tambuse dan Tuanku nan Cerdik. Imam
Bonjol menyerah pada 28 Oktober 1837, kemudian dibuang ke Cianjur dan
dipindahkan ke Ambon, kemudian Minahasa.
3.
Perlawanan
Diponegoro atau Perang Jawa (1825- 1830)
Perang atau perlawanan ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, Kiai
Modjo, Sentot Prawirodirj, Basah Kusumanegara, Pangeran Mangkubumi dan
bangsawan lainnya. Diponegoro ditangkap di Magelang karena akal licik De Kock
ketika sedang mengadakan perundingan. Beliau dibuang ke Manado lalu ditempatkan
di Benteng Rotterdam di Makassar. Sentot ditangkap dan dibuang ke Bengkulu.
Kiai Modjo ditangkap dan dibuang ke Manado. Sunan Paku Buwono VI ditangkap dan
diasingkan ke Ambon.
4.
Perang
Aceh (1873- 1904)
Perang ini merupakan perang yang paling lama dibanding perlawanan
rakyat lainnya. Panglima perangnya antara lain Teuku Umar, Teuku Panglima
Polim, Cut Meutiah, Cut Nya Dien, Tengku Mohammad dawod. Peneliti yang
memberikan informasi tentang Aceh adalah Snouck Horgrunye.
Abad ke-19, perlawanan daerah semakin banyak misalnya perlawanan
rakyat Bali, Lombok, Kalimantan Barat, Banjarmasin(Pangeran Antasari),
kalimantan utara, Bone, Jambi, Lampung, Blambangan, Siak, Tapanuli(Si
Singamangaraja) dan masih banyak lagi perlawanan di dearah lain.
EVALUASI
1.
Sebutkan
dampak dari sistem kerja paksa bagi rakyat Indonesia !
2.
Sebutkan
dampak dari sistem tanam paksa bagi rakyat Indonesia !
3.
Sebutkan
perlawanan di berbagai daerah di Indonesia serta tokoh-tokohnya!
No comments:
Post a Comment