Thursday, October 02, 2014

Guru sejarah dan Tantangannya

Guru sejarah dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memahami materi pelajaran dengan baik sesuai dengan pengalaman belajar yang mereka miliki. Agar siswa bisa menangkap nilai dan pesan sejarah suatu peristiwa.  Selain itu bertujuan agar siswa tidak bosan dan malas belajar sejarah. Guru sejarah dituntut untuk kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran. Kreatifitas pengajar sejarah diperkuat dengan kemampuan dan kecakapannya dalam mengembangkan konsep- konsep sejarah.

Kurang minatnya para siswa dalam pembelajaran sejarah dilatarbelakangi sebagai berikut:
1.       Adanya anggapan bahwa Matematika dan IPA lebih penting darpada pengetahuan social termasuk sejarah.
2.       Buku- buku sejarah kurang menunjukkan tujuan dari belajar sejarah dan tidak member gambaran semangat dalam berbagai peristiwa sejarah yang dapat dicontoh dan diterapkan para siswa di dalam kehidupan masa sekarang dan yang akan datang.
3.       Pada umumnya guru sejarah kurang memahami metode dan penggunaan media pengajaran.
4.       Guru jarang mengajak siswa belajar keluar kelas sehingga para siswa tidak memahami nilai/makna dan bukti- bukti nyata peristiwa sejarah.
5.       Guru sejarah kadang tidak mempunyai kemampuan dalam bidang sejarah karena latar belakang pendidikan bukan dari pendidikan sejarah.
6.       Guru sejarah hanya menggunakan 1 buku acuan, meskipun tidak semua guru seperti itu,
7.       Kebenaran sejarah bersifat relative sehinggan terjadi kesimpangsiuran yang menyebabkan kebingungan terhadap materi pelajaran.
8.       Factor ekonomi; guru sejarah mencari sampingan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehingga tidak focus pada peningkatan kemampuan kesejarahan.

Melihat beberapa penyebab kurangnya antusiasme terhadap pelajaran sejarah, maka guru dapat mengupayakan langkah- langkah berikut :
1.       Dibangunnya ruangan khusus sejarah di setiap sekolah maupun pusat sumber belajar.
2.       Tersedianya sarana prasarana dan media pembelajaran sejarah seperti peta sejarah, peta poltik, LCD, dll.
3.       Menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran yang variatif.

4.       Guru sejarah memiliki wawasan yang luas mengingat kemajuan zaman agar tidak tertinggal informasi.

No comments:

Post a Comment