Thursday, October 02, 2014

BENCANA BANJIR: Penyebab, Dampak dan Solusinya

Penyebab Banjir
Pada suatu ekosistem manusia, manusia menjadi komponen yang sangat penting yaitu sebagai konsumen dan sekaligus menjadi pengatur serta pengganggu lingkungan.( Nursid, 1980: 83)
Dalam peristiwa banjir, maka peran manusia di dalamnya baik sebagai penyebab maupun sebagai korban sangatlah besar. Banjir sering melanda daerah- daerah di Indonesia. Banjir tidak terjadi secara tiba- tiba, reflek dan tanpa penyebab. 
Namun jauh sebelum peristiwa banjir terjadi telah ada berbagai factor dan komponen penyebabnya.
1.       Penebangan hutan secara liar
Indonesia terkenal dengan hutannay yang hijau dan lebat, namun akhir- akhir ini hutan di Indonesia banyak yang gundul. Dengan demikian air sudah tidak dapat lagi tertahan di tanah. Akibatnya jika curah hujan tinggi dan debit air terlalu banyak maka air langsung meluncur ke daerah- daerah di bawah kawasan hutan.
2.       Pengerasan lahan yang kurang terencana
Ketika air mulai menggenangi wilayah-wilayah dataran rendah maka seharusnya ir itu dapat meresap ke dalam tanah dan sebagian mengalir ke sungai. Namun sekarang ini tanah- tanah di pemukiman maupun perkotaan sudah disemenisasi atau diaspal. Dengan begitu air tidak dapat meresap ke tanah
3.       Sampah
Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di tempatnya masih rendah. Mungkin untuk daerah pedesaan masih banyak lahan untuk pembuangan sampah yang dibuat dengan melubangi tanah dan sampah itu akhirnya bisa menjadi pupuk. Lain halnya dengan perkotaan, lahannya sangat terbatas untuk embuangan sampah sehingga mereka membuang sampah sembarangan di sungai, dll. Akibatnya sungai menjadi dangkal dan jika terjadi hujan air tidak dapat tertampung di daerah aliran sungai dan menyebabkan air masuk ke pemukiman.
4.       Tata kota yang kurang terencana
Factor pembangunan yang kurang terencana bisa berdampak kurang menguntungkan bagi lingkungan. ( Ismail Ariyanto, 1988: 113)
Penerapan teknologi yang tidak tepat dapat menyebabkan lingkungan menjadi rusak. Kebijakan- kebijakan pembangunan pemerintah memang kurang memperhatikan factor AMDAL terutama di perkotaan. Banyak kawasan perkotaan yang dulunya berfungsi untuk resapan air beralih fungsi menjadi kawasan pemukiman elit.

Dampak banjir
a.       Dalam bidang ekonomi
Aktivitas ekonomi menjadi terhambat karena barang- barang dan bahan produksi telah hanyut terbawa air. Di pasar- pasar tradisionla pun aktivitas ekonominya terganggu. Barang- barang produksi tidak ada dan manusianya pun tidak sempat menyelamatkan barang miliknya. Pabrik- pabrik, para tenaga kerjanya menjadi sedikit sehingga produksi yang ditargetkan menjadi berkurang.
b.      Dalam bidang social
Sebagian penduduk akan mengungsi ke tempat- tempat yang aman sehingga kegiatan rutin seperti sekolah- sekolah akan tergenang air. Akibatnya aktivitas belajar mengajar serta sarana prasaran tidak berfungsi dengan baik.
c.       Dalam bidang politik
Kegiatan pemerintah menjadi terganggu karena pembangunan menjadi semakin banyak dan otomatis kegiatan pembangunan tertuju pada sarana prasarana yang rusak akibat serbuan banjir.
d.      Lingkungan hidup
Luapan air yang berlebihan mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem. Sampah yang menumpuk dan terkena banjir mengakibatkan pencemaran air dan udara. Penyakit pun lebih mudah terjangkit pada kalangan masyarakat seperti leptoporosis, diare, . lingkungan hidup yang tidak seimbang akibat banjir mengakibatkan ketidakseimbangan lingkungan.

Solusi Penanganan Bencana Banjir
Beberapa solusi yang dapat ditempuh untuk meminimalisir bahaya banjir antara lain:
1.       Pengelolaan sampah yang benar
2.       Pengoptimalan program reboisasi
3.       Penyuluhan dan penerangan kepada masyarakat tentang pentingnya hidup sehat dan pengelolaan lingkungan yang sadar lingkungan
4.       Perencanaan tata kota yang berwawasan lingkungan

5.       Analisis mengenai dampak lingkungan

No comments:

Post a Comment