Menjelang datang dan berkembangnya Islam di Indonesia (
nusantara ), ada dua hal yang perlu diingat.
Pertama, kemunduran kerajaan Sriwijaya.
Kemunduran kerajaan Sriwijaya terjadi sekitar abad XI dengan adanya serangan tiga kali dari Raja Colamandala.
Semula Raja Colamandala mengarahkan serangan ke wilayah semenanjung/ Kadaram/
Kataha/ Kedah yang merupakan pusat perekonomian kerajaan Sriwijaya. Tujuannya apabila
pusat kerajaan lemah maka kerajaan Sriwijaya secara keseluruhan juga melemah
kekuatannya.
Dengan hancurnya perekonomian maka akan mempengaruhi politik
kerajaan. Wilayah yang letaknya jauh dari pusat kerajaan bisa memisahkan diri,
misalnya Kien-Pe/ Kampe yang diikuti wilayah- wilayah lainnya. Kemunduran Sriwijaya
semakin cepat karena adanya ambisi Kertanegara dengan politik nusantara.
Sriwijaya merupakan kerajaan bercorak Budha, bahkan menjadi
pusat kegamaan Budha di wilayah Asia Tenggara. Dari kerajaan Sriwijaya terdapat
maha guru yang sangat terkenal yaitu Satya Kirti. Ketika Sriwijaya mengalami
kemunduran dalam bidang ekonomi maka dana untuk pemeliharaan tempat keagamaan
menjadi tidak ada. Akibatnya kegiatan kegamaan tidak dapat dilaksanakan lagi. Konsekuensinya
kebutuhan rohani tidak tercukupi, jiwa menjadi kosong sehingga Islam mudah
masuk dan diterima oleh masyarakat.
Kedua, kemunduran kerajaan Majapahit.
Ketika Majapahit
mengalami kejayaan, sudah ada komunitas Islam di pusat kota Trowulan. Hal ini dibuktikan dengan catatan musafir Cina, Ma Huan, yang datang ke Majapahit
sekitar 1413. Ma Huan mencatat bahwa masyarakat muslim tidak hanya berkembang
di wilayah pesisir pantai tetapi di pedalaman/ pusat juga berkembang, komunitas
muslim diterima dan tidak terpisahkan dari masyarakat Majapahit. Islam bias diterima
di pusat kerajaan karena Majapahit memberikan toleransi terhadap agama lain
untuk lebih eksis di puast kota. Selain itu, secara politik komunitas agama
Islam dianggap tidak berbahaya karena mubaligh menyelaraskan kehidupan agama
Islam dengan kebudayaan asli ( Hindu ) dan komunitas Islam tidak ikut campur
tangan urusan politik Majapahit.
Pada perkembangannya Majapahit mengalami perang saudara
dengan embrio Giri dan Pengging dan muncullah kasultanan Demak.
Kemunduran Majapahit diawali dengan wafatnya Gajah Mada,
sehingga mengalami kekecauan politik ( ada Perang Paregreg ). Akibatnya kerajaan
Majapahit mengalami kehancuran dan ekonomi, politik, social budaya mengalami
kemunduran. Dari situlah Islam mudah berkembang.
Faktor yang menyebabkan Islam mudah diterima dan
berkembang di lingkungan amsyarakat antara lain:
ü
Islam tidak membutuhkan biaya besar untuk
upacar/ beribadah/ masuk agama
ü
Islam tidak mengenak kasta
ü
Kesempurnaan ajaran Islam dalam hidup lebih
komplit
ü
Ketuhanan dalam Islam adalah tauhid ( Esa )
ü
Islam tidak membatasi seorang mubaligh dari golongan
tertentu.
Mengenai asal kedatangan Islam di Indonesia terdapat
perbedaan. Ada yang mengatakan berasal dari India, Coromadel, Persia dan Arab. Menurut
teori Hamka, Islam datang langsung dari Arab dengan dasar Sultan Samudra Pasar
adalah Sultan Malik al Saleh ( dekat dengan nama pendiri Dinasti Mamluk, Mesir,
yang bernama Sultan Malikush Shaleh Ayub. Selain itu mazhab Syafii yang dianut rakyat Indonesia
sperti yang dianut di Mekkah.
Penyebar agama Islam adalah para pedagang/ saudagar Islam
yang singgah di wilayah nusantara dan para mubaligh. Cara yang ditempuh pun
macam- macam. Ada yang melaui cara dakwah, budaya, perkawinan/ pernikahan dan
pemerintahan/ politik.
Dakwah disampaikan oleh mubaligh Islam. Kalau di Jawa ada
Wali Sanga misalnya. Dalam menyebarkan ajaran islam pun Wali Sanga menyampaikan
dengan cara memadukan dengan budaya Jawa yang telah berkembang sebelumnya. Perkawinan/
pernikahan dilakukan para pedagang muslim dengan wanita pribumi. Tentu saja
untuk meaksanakan ijab dan kabul, wanita pribumi harus Islam terlebih dahulu. Cara
politik biasanya dilakukan dengan mendekati para petinggi kerajaan/ raja. Apabila
raja menganut agama Islam maka akan diikuti oleh rakyatnya. Budaya ini lebih
dikenal dengan budaya paternalistik.
No comments:
Post a Comment