Showing posts with label Plukmeku. Show all posts
Showing posts with label Plukmeku. Show all posts
Thursday, December 06, 2018
Helicopter Mom
Membuka-buka Mbah Google, saya menemukan sebuah artikel menarik tentang Helicopter Mom. Maklum belum pernah mendengar istilah itu.
Baiklah, saya coba tuliskan secara sekilas tentang Helicopter Mom. Siapa tahu bisa bermanfaat untuk plukers.
Helicopter Mom merupakan sebuah istilah bagi ibu-ibu yang selalu mengikuti dan "meneropong" kegiatan anak. Semua kegiatan anak tak lepas dari peringatan sang ibu. Jadwal kegiatan dipantau terus oleh ibu. Anak diperlukan sebagai "kristal".
Tahukah, plukers? Helicopter Mom harus mulai menghentikan kebiasaan seperti itu. Mengapa? Hal tersebut karena Helicopter Mom merampas kekuatan mental si anak. Anak hasil dari didikan Helicopter Mom disebut Helicopter Kids.
Helicopter Kids akan mendapatkan dampak buruk dari perlakuan ibu atau orangtuanya. Berikut dampaknya.
1. Masalah kesehatan di usia dewasa. Mereka tidak mempunyai kesempatan mengelola kesehatan.
2. Rentan memiliki masalah emosi.Mereka akan mudah depresi dan tidak dapat menemukan kebahagiaan dalam hidupnya.
3. Merasa berkuasa karena dia selalu diawasi dan diingatkan dalam segala hal.
4. Rentan menggunakan narkoba. Mereka tak bisa mengelola emosi sehingga mereka mudah terjerumus dalam hal negatif.
5. Tidak mempunyai keterampilan mengatur diri. Mereka tidak bebas mengelola waktunya sendiri karena merasa sudah aman, dan selalu diingatkan oleh ibunya. Bisa dikatakan mereka menjadi anak mami. Tentunya hal ini sangat merugikan si anak itu sendiri. Mereka tidak bisa mandiri sampai dewasanya.
Melihat dampak buruk tersebut memang sudah sepantasnya para ibu hati-hati dalam mendidik anak. Jangan sampai malah menciptakan Helicopter Kids.
---
Sumber tulisan: ayahbunda.co.id
---
Repost dari tulisan saya di Plukme @Cerita Ringan
Millenial Enterpreneur, Why Not?
Millenial atau Generasi Y adalah generasi yang lahir tahun 1980an sampai awal 2000an. Mereka adalah generasi usia produktif dan bisa mengeksplor kemampuannya dalam bekerja.
Para millenial yang memilih dirinya sebagai enterpreneur bukan berarti dia tidak sukses. Bisa jadi dia lebih sukses daripada orang yang bekerja di kantoran atau instansi pemerintah.
Para millenial bisa lebih sukses daripada orang kantoran meski mungkin tak bergelar sarjana, magister, profesor dan sebagainya.
Lalu apa yang harus dilakukan para millenial agar bisa menjadi enterpreneur yang sukses?
Yuk simak ulasan yang saya kembangkan dari YOUNGONTOP ini.
1. Konsentrasi pada bidang yang disukai
Orang yang sukses adalah orang yang terfokus pada satu bidang. Bidang ini merupakan bidang yang paling disukai. Paling tidak, jika bekerja sesuai dengan kesukaan atau kegemaran maka akan lebih mudah dalam menyelesaikan pekerjaan.
Untuk menemukan bidang yang disukai atau passion pekerjaan sudah saya posting kemarin. Intinya, passion bisa dilakukan dengan membuat daftar kesukaan lalu pilih hal yang PALING DISUKAI. Terakhir mengoptimalkan rasa iri terhadap kesuksesan orang lain. Orang lain bisa, kenapa kita tidak? Kiat sukses mereka bisa kita coba. Tak perlu malu mencari tahu cara biar sukses. Bahkan bisa bertanya langsung kepada mereka yang sukses.
2. Aktif di media sosial
Media sosial pada awalnya memang diperuntukkan bagi kelancaran komunikasi antara seorang dengan orang lainnya. Dalam perkembangannya media sosial bisa digunakan sebagai ajang untuk berbisnis. Kita lihat saja, akhir-akhir ini marak bisnis online. Dan para konsumen pun lebih menyukai pembelian lewat bisnis online juga.
Media sosial saat ini memang bisa digunakan sebagai ajang promosi. Promosi apapun. Mulai dari bisnis barang maupun bisnis jasa. Nah, para millenial bisa manfaatkan media sosial ini untuk memperlancar usahanya.
Selain itu media sosial bisa juga dimanfaatkan untuk mensharing tentang pengalaman bisnisnya. Dengan sharing seperti itu maka bisa berdampak positif bagi orang lain yang mungkin juga ingin mengikuti jejak kesuksesan si enterpreneur sukses tadi.
Berbagi pengalaman, berbagi ilmu akan mendapatkan nilai pahala juga. Jadi manfaatkan media sosial sebaik mungkin.
3. Berkolaborasi atau bekerja sama dengan enterpreneur lainnya
Dunia usaha selalu berhubungan dengan orang lain. Mau tidak mau sebagai enterpreneur harus mau bekerja sama dengan enterpreneur lainnya agar usaha bisa lebih maju. Saling bertukar pikiran satu sama lain akan membuat wawasan lebih luas. Selain itu antara enterpreneur satu dengan lainnya bisa saling mempromosikan usahanya.
Memang di sisi lain ada jiwa kompetisi ketika berbisnis. Tapi perlu diingat bahwa kompetisi haruslah kompetisi yang sehat. Kompetitor bukanlah musuh kita. Tanamkan itu dalam hati dan pikiran kita.
4. Menjaga hubungan baik dengan siapapun
Para millenial wajib melakukan ini baik sebagai enterpreneur maupun pegawai kantoran atau instansi pemerintah. Hubungan atau komunikasi yang baik pasti akan mempermudah dan memperlancar usaha kita.
Kita bahas para millenial yang memilih sebagai enterpreneur sebagai pekerjaan mereka, maka akan banyak disukai bila selalu menjaga hubungan baik dengan relasi, enterpreneur lain maupun konsumen yang memanfaatkan bisnis kita.
Bila keempat hal dilakukan dengan baik, maka para millenial bisa menjadi enterpreneur yang sukses. Boleh dicoba. Jangan lupa banyak berusaha, berdoa dan tawakal, menyerahkan hasil kepada Allah.
Millenial Enterpreneur, why not?
---
Repost dari tulisan saya di Plukme @Cerita Ringan #story
Mengenal Siklus Hidup Manusia Lewat Tembang Macapat
Berbicara tentang seni Jawa maka pikiran kita akan tertuju pada tembang Macapat. Apakah Macapat itu?
Macapat adalah puisi Jawa baru yang bertembang. Mengapa disebut puisi yang bertembang? Puisi tersebut dibaca dengan dilagukan atau ditembangkan.
Layaknya dalam sebutan bilangan Jawa yang memiliki nilai filosofi yang luar biasa, tembang Macapat juga seperti itu. Tembang yang terdiri dari 11 jenis ini maknanya sangat dalam. Perjalanan hidup manusia terangkum dalam 11 jenis Macapat ini.
1. Maskumambang
Tembang ini mengisahkan tahap awal terbentuknya manusia. Kisah manusia ketika berada di alam ruh yang ditanamkan pada rahim seorang ibu. Kisah dalam Maskumambang ini berlanjut pada jenis Macapat berikutnya, Mijil.
2. Mijil
Mijil atau istilah lainnya mbrojol. Artinya tembang ini mengisahkan proses kelahiran manusia ke dunia. Dilanjutkan pada tembang berikutnya, Sinom.
3. Sinom
Tembang ini mengisahkan keadaan atau kondisi manusia di usia muda yang penuh dengan semangat.
4. Kinanthi
Kinanthi berasal dari kata Jantho yaitu tuntunan untuk mencapai cita-cita. Secara umum tembang ini mengisahkan pembentukan jati diri dan proses manusia untuk mencapai harapan dan cita-cita.
5. Asmaradana
Berasal dari kata asmara, sehingga tembang ini menceritakan tentang kisah percintaan, atau asmara seseorang.
6. Gambuh
Gambuh atau jumbuh artinya bersatu. Kisah dalam tembang ini merupakan kelanjutan dari kisah asmara dan berlanjut pada komitmen sepasang kekasih untuk menikah dan mengarungi bahtera rumah tangga.
7. Dhandhanggula
Tahapan manusia yang mencapai kemapanan diceritakan dalam tembang ini. Kemapanan itu meliputi kemapanan dalam hal sandang, pangan dan papan.
8. Durma
Setelah mencapai kemapanan, waktunya manusia berjiwa sosial dengan sikap berbagi atau bersedekah bagi orang yang membutuhkan. Tembang Durma ini mengisahkan tentang perilaku tersebut.
9. Pangkur
Pangkur atau Mungkur artinya manusia yang mapan harus bisa menghilangkan hawa nafsu dan angkara murka dalam dirinya.
10. Megatruh
Megatruh berasal dari dua kata yaitu megat(pisah) dan ruh. Artinya dalam tembang ini diceritakan tentang terpisahnya nyawa dari raganya.
11. Pucung
Pucung atau pocong, artinya jasad manusia yang sudah terpisah dengan ruhnya akan dibungkus dengan kain mori.
Demikianlah, dalam puisi modern atau macapat terkandung makna luar biasa agar manusia selalu ingat bahwa dirinya tak selamanya hidup. Urip iku mampir ngombe. Mampir ngombe diibaratkan dalam tembang macapat tadi. Ada kehidupan yang abadi setelah manusia mampir ngombe di dunia. Ada baiknya selama di dunia kita mempersiapkan bekal untuk akhirat kita.
Semoga bermanfaat.
---
Repost dari tulisan saya di Plukme @Cerita Ringan #story
7 Cara Menanamkan Sikap Optimis
Manusia terkadang mengalami pengalaman yang membuat percaya diri, terkadang harus engalami kepahitan. Kadang kita di atas, kadang di bawah. Roda selalu berputar. Seperti itulah hidup.
Ketika kita berada di atas atau sukses pastinya tak merasakan tantangan berat dalam hidup. Berbeda ketika kita down dalam hidup maka kita bisa frustasi dan depresi. Butuh sikap optimis dalam menghadapi hidup yang serba berwarna-warni. Kesulitan- kesulitan harus dihadapi dengan rasa optimis.
Berikut beberapa hal yang bisa dicoba untuk menanamkan sikap optimis dalam diri kita.
1. Ucapkan kalimat-kalimat yang bisa memotivasi, bernada optimis dan melakukan suatu pekerjaan.
Ambil beberapa kalimat optimis untuk mengawali hari,
" Bismillah, aku pasti bisa!" atau
" Bismillah, aku mampu melakukannya", atau bisa kalimat lainnya sesuai kesukaan masing- masing.
2. Mengambil pelajaran dari pengalaman- pengalaman kita.
Pengalaman adalah guru yang paling berharga bagi kita. Kita akan lebih bijak, lebih siap untuk menjalani hari. Akibatnya rasa optimis akan terpupuk di hati sanubari.
3. Jangan mengeluhkan kondisi yang ada di sekitar kita.
Kita harus berusaha memanfaatkannya untuk keuntungan kita. Segala sesuatu bisa dieksplorasi sesuai kemampuan kita. Bila lingkungan banyak sampah maka bisa didaur ulang dan bernilai ekonomi tinggi. Lingkungan gersang maka harus diolah bersama-sama agar lebih segar, dan sebagainya.
Manusia dibekali akal dan pikiran yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi segala hal termasuk ketika lingkungan tak sesuai harapan.
4. Hindari mengulang-ulang kalimat patah semangat dan pesimis.
Berkebalikan dengan cara pertama tadi. Hilangkan kalimat pesimistis dalam menjalani hidup. Kekhawatiran harus dihindari agar bisa lebih semangat.
Kalimat yang harus dihindari misalnya,
" Aduh... sepertinya itu mustahil bagiku.."
" Syarat bekerja di sana kok sulit ya ..", dan kalimat lain yang senada.
5. Catat hasil-hasil dan kesuksesan yang sudah kita raih.
Percaya atau tidak, keberhasilan dan kesuksesan yang pernah kita raih akan lebih memotivasi kita untuk bangkit ketika terpuruk. Dalam keyakinan kita, bila dulu bisa berhasil, mengapa sekarang tidak?
6. Jauhi sikap menyalahkan diri sendiri.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan keterpurukan kita dalam berbagai segi kehidupan. Tak hanya dari faktor pribadi atau faktor internal. Terkadang ada faktor eksternal juga berpengaruh dalam menentukan kesuksesan atau tidaknya kita. Ada faktor alam, faktor relasi, perekonomian, sosial dan bahkan politik. Kita hanya perlu mencari solusi dari penyebab kegagalan yang kita alami.
7. Percaya kepada Allah bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Allah SWT tak akan memberikan cobaan di luar kemampuan kita. Berusaha, beribadah dan berdoa harus terus dilakukan. Allah tak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai kaum tersebut berusaha mengubahnya.
---
Repost dari tulisan saya di Plukme, @Cerita Ringan #story
Perempuan dalam Islam dan Tradisi
Semenjak
Nabi Muhammad SAW dilahirkan dan menjadi nabi akhir zaman, perempuan benar-benar
mendapat kedudukan yang luar biasa. Semula setiap anak perempuan yang
dilahirkan seakan menjadi sebuah aib keluarga sehingga orangtua tak segan-
segan mengubur hidup- hidup bayi perempuan yang terlahir dari rahim ibunya.
Setelah Nabi Muhammad membawa risalah, perempuan menjadi makhluk yang mulia.
Kemuliaan
perempuan ditunjukkan dengan ajaran Islam yang mewajibkan perempuan menutup
auratnya kecuali pada muhrimnya. Akan tetapi tampaknya perempuan Islam sendiri
masih belum banyak yang menyadari kemuliaannya sebagai perempuan. Perempuan
masa kini malah lebih senang bila auratnya dinikmati oleh orang selain
muhrimnya. Kemuliaan perempuan yang diajarkan Islam seolah hilang dan perempuan
malah terjerembab ke dalam tradisi jahiliyah. Naudzubillahimindzalik.
Dalam
Al Quran dijelaskan mengenai tipologi- tipologi perempuan yaitu perempuan yang
mempertahankan kesucian dan kehormatannya dengan mengisi waktunya pada
pengabdian kepada Allah dan bertanggungjawab terhadap amanah yang diembannya; perempuan
pejuang meski ia hidup di bawah kekuasaan suami yang zalim; perempuan yang melanggar perintah Tuhan yang disampaikan lewat
suaminya; perempuan yang melakukan makar bersama suaminya, yakni perempuan yang
bekerjasama untuk menentang kebenaran dan menyebarkan fitnah. Ada juga perempuan
penggoda yang semua fikiran, tindakan
dan perilakunya diarahkan untuk menjerumuskan orang lain; perempuan yang seiman
dan taat pada suaminya.
Dilihat
dari tipe perempuan tadi maka secara umum Al Quran menyebut dua tipologi perempuan,
yakni perempuan ideal dan perempuan yang buruk. Hanya saja Al Quran lebih
detail nama dan kebaikannya dalam menyebutkan perempuan ideal seperti paparan
di atas. Sementara itu untuk perempuan buruk tidak disebutkan secara langsung.
Hal ini merupakan isyarat agar para perempuan meneladani tokoh- tokoh yang ideal.
Dengan meneladani tipe perempuan ideal menurut Islam maka InsyaAllah keselamatan
dan kenyamanan dalam keseharian bisa dirasakan sendiri oleh perempuan tadi.
Selain itu juga dirasakan manfaatnya bagi orang lain. Paling tidak angka
kejahatan atau kriminal serta pelecehan seksual bisa diminimalisir.
Salah
satu dari beberapa hal yang memicu pelecehan seksual adalah kesalahan pada
korban sendiri akibat cara berpakaian. Cara berpakaian yang sopan akan membuat
orang lain segan dan hormat kepada yang bersangkutan. Namun apabila sebaliknya
si perempuan senang berpakaian minim maka akan mengundang nafsu lawan jenis.
Oleh
karena itu maka sudah sepantasnya para perempuan lebih taat dalam beragama di
tengah merebaknya aneka tontonan. Tontonan di dunia yang negatif jangan sampai
digunakan untuk tuntunan dalam keseharian. Selain itu perempuan harus menghormati
dirinya sendiri dengan melaksanakan ajaran agama dan norma yang berlaku di
masyarakat. Ajaran agama dan norma ada bukan untuk menghalangi seseorang untuk
mendapatkan hak azasinya tapi lebih mengarah pada menjaga kehormatan diri perempuan
itu sendiri.
RA
Kartini sendiri ketika memperjuangkan emansipasi untuk para perempuan tetaplah
mengindahkan Islam dan norma yang berlaku di dunia timur. RA Kartini
menginginkan perempuan Indonesia bisa maju seperti perempuan barat tetapi tak
berarti semua hal dari barat ditiru. Bagi Kartini pendidikan baratlah yang utama
harus dikejar perempuan Indonesia. Tujuannya agar bangsa barat lebih
menghormati dan menghargai perempuan dan bangsanya yang maju dalam
pendidikannya. Jadi perempuan yang ideal menurut Kartini tidaklah bertentangan
dengan ajaran Islam. Ajaran Islam mengajarkan umatnya untuk menuntut
ilmu dari lahir sampai ajal menjemputnya. Derajat perempuan yang tinggi itulah
yang diperjuangkan Kartini. Meski seperti yang sudah saya tuliskan di depan di
dunia Arab perjuangan untuk meningkatkan derajat perempuan sudah ada ketika
Nabi Muhammad memperoleh wahyu dan menyebarkan Islam secara damai. Jauh berabad
sebelum Kartini lahir dan mendobrak tradisi Jawa yang kolot.
Perempuan
Indonesia zaman now sudah saatnya memikirkan lagi untuk ke agama, dan norma
yang berlaku. Ingat juga perjuangan Kartini, pahlawan perempuan lokal, yang
kecerdasannya diakui oleh dunia. Mari menjadi perempuan bermartabat di mata
agama dan sesama manusia di penjuru dunia ini
-----------
Repost dari tulisan saya di Plukme @Cerita Ringan #story
Wednesday, December 05, 2018
Tips Menjaga Kesehatan Otak
Sehat selalu identik dengan badan yang tak pernah sakit sehingga kita bisa menjalani segala aktivitas secara lancar. Padahal sebenarnya sehat itu menyangkut dua hal, sehat jiwa sehat raga.
Sehat raga jelas mengarah ke kesehatan tubuh yang jarang sakit. Sedangkan sehat jiwa lebih mengarah ke kesehatan rohani. Kesehatan rohani ini ditandai dengan hati dan pikiran yang stabil.
Jadi kalau ingin sehat, ya antara tubuh, hati dan pikiran harus terjaga dengan baik. Kesehatan tubuh bisa didapatkan dengan berolahraga yang rutin, pola makan yang teratur dan makanannya bergizi, serta istirahat yang cukup.
Kesehatan hati didapat melalui kegiatan rohani seperti shalat, atau ibadah lain, berbagi kepada sesama, pengajian dan sebagainya.
Lalu bagaimana dengan kesehatan otak atau pikiran kita? Bagaimana cara menjaga kesehatan otak kita?
Yuk..simak tipsnya berikut yang saya kutip dari kompas.com
1. Usahakan pikiran tetap aktif
Mengusahakan pikiran untuk tetap aktif bukan berarti otak kita harus terus menerus berpikir berat. Lakukan aktivitas otak ringan seperti melakukan permainan, mengisi Teka-teki Silang, menggambar atau melukis, membuat kerajinan, menulis puisi dan sebagainya.
2. Latihan fisik
Fisik yang terjaga akan membuat otak bisa selalu fresh. Dalam sebuah penelitian tikus yang melakukan aktivitas fisik dapat melipatgandakan jumlah neuron baru pada otak. Jalan-jalan atau bersepeda sambil menikmati alam pastinya jadi pilihan yang paling mudah.
3. Konsumsi makanan sehat
Makanan sehat akan membuat otak lebih fokus. Makanya ketika mau melakukan segala aktivitas kita harus sarapan dulu. Tapi bukan sembarang makan. Makanan sehat yang diutamakan.
4. Konsumsi Asam Lemak Omega-3
Asam Lemak Omega-3 terbukti membantu melawan depresi, demensia dan skrzofrenia.
Demensia adalah sindrom yang berkaitan dengan penurunan kemampuan fungsi otak seperti berkurangnya daya ingat, menurunnya kemampuan berbicara, memahami sesuatu, melakukan pertimbangan, menurunnya kemampuan bahasa dan kecerdasan mental (Alodokter).
Sedangkan Skrzofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang.
5. Mendengarkan musik
Aktivitas ini bisa mengurangi tingkat stress, depresi, rasa cemas, dan meningkatkan daya ingat. Untuk umat muslim bisa juga mendengarkan tilawah atau malah membaca Alquran.
6. Bersosialisasi
Manusia adalah makhluk sosial, selalu membutuhkan orang lain. Dalam berbagai aspek manusia saling membutuhkan. Tak bisa dibayangkan bila manusia hidup sendirian, pasti akan kesepian. Padahal kesepian itu dampaknya lebih buruk daripada orang yang menghabiskan 15 batang rokok dalam sehari, pecandu alkohol, dan obesitas. Selain itu orang yang kesepian akan lebih mudah terkena resiko demensia.
Yuk, sayangi dan jaga selalu otak kita!
---
Repost dari tulisan saya di Plukme, @Cerita Ringan #story
Makna Filosofi Wudlu
Ketika umat muslim akan mendirikan shalat maka harus bersuci terlebih dahulu. Caranya dengan berwudhu.
Wudhu secara bahasa artinya bersih dan indah. Sedangkan berdasarkan Syara' wudhu berarti membersihkan anggota badan dan berfungsi membersihkan hadats kecil.
Adapun fardhu atau wajib berwudhu meliputi beberapa hal.
1. Niat
2. Membasuh muka
3. Membasuh tangan sampai siku
4. Mengusap sebagian rambut kepala
5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
6. Tertib
Dari fardhu berwudhu tersebut ternyata memiliki makna filosofi yang cukup dalam. Allah memiliki maksud yang luar biasa di balik fardhu berwudhu tadi. Manfaat berwudhu dapat dirasakan umat muslim.
Ketika kita berniat, maka hati akan mantap menjalankan segala hal. Dalam sebuah hadits menjelaskan bahwa innamal a'malu binniyat, sesungguhnya setiap amal dinilai berdasar niatnya. Niat yang baik maka akan mengarah ke kebaikan pula.
Kedua, membasuh muka. Membasuh muka ini meliputi bagian mata, hidung, mulut dan lainnya. Dengan membersihkan bagian muka ini maka berwudhu akan membersihkan wajah kita dari pandangan yang merusak iman, mengingatkan agar kita selalu tawakal dan menjaga kesucian wajah. Membasuh wajah ketika berwudhu ini diyakini akan menjadikan wajah kita lebih bercahaya. Bukan berarti putih bersih lho ya. Meski warna kulit wajah kecoklatan atau hitam akan tetap terlihat cerah. Hal ini karena pori-pori wajah bersih.
Ketiga, membasuh tangan sampai siku. Tangan selalu melakukan aktivitas yang aktif baik itu aktivitas yang baik maupun aktivitas buruk yang tak sengaja dilakukan. Maka basuhan air wudhu akan melindungi bagian tangan dari perbuatan yang sia-sia.
Keempat, mengusap kepala. Maknanya air wudhu akan menjaga otak kita untuk tetap berpikir jernih atau fresh dan positif. Segala pikiran kotor atau negatif bisa diminimalisir atau dihilangkan dengan berwudhu.
Kelima, membasuh kaki hingga mata kaki. Maknanya, membersihkan langkah hidup kita, sudahkah melangkah ke arah positif? Atau malah langkah kita menuju hal yang sia-sia? Makna kedua dari membasuh kaki adalah menghindarkan langkah kita dari tempat - tempat yang dilarang Allah, tidak bermanfaat.
Keenam, tertib. Maknanya dalam kehidupan sehari-hari kita harus selalu mengikuti ketentuan dari Allah. Mengikuti segala hal mulai dari ketentuan makan, minum, bersuci, bermasyarakat, beribadah, berzakat, bersedekah dan sebagainya. Semua harus kita ikuti, namun apabila tak diikuti semua maka kita harus yakin kesemuanya itu akan mendapatkan balasan di akhirat nanti.
Semoga Allah selalu menuntun kita agar bisa mengambil hikmah dari makna filosofi berwudhu, kemudian mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Agar hidup kita menjadi damai dan tentram.
---
Sumber referensi: Keajaiban 9 Sunah Rasulullah Saw
---
Repost dari tulisan saya di Plukme @Cerita Ringan #story
Hari Sumpah Pemuda: Momentum Merekatkan Kembali Persatuan dan Kesatuan
Hari Sumpah Pemuda: Momentum Merekatkan Kembali Persatuan dan Kesatuan
Tanggal 28 Oktober, sembilan puluh tahun yang lalu di Indonesia terjadi peristiwa luar biasa yang menjadi sebuah tekad untuk bersatu meski terdapat perbedaan di antara pemuda-pemuda waktu itu. Ya... Pada 28 Oktober 1928 terjadi peristiwa heroik sebagai tonggak persatuan dan kesatuan di tengah-tengah perjuangan yang bersifat kedaerahan di Indonesia.
Pada tanggal tersebut terjadilah kesepakatan antara Jong Sumatra, Jong Java, Jong Celebes, dan sebagainya untuk memilih bersatu untuk kemenangan melawan penjajah dan meraih kemerdekaan.
Untuk pertama kalinya pada Kongres Pemuda II tersebut lahirlah Sumpah Pemuda yang intisarinya para pemuda Indonesia mengaku sebagai satu kesatuan tanah air, bangsa dan bahasa yang satu. Selain itu terdapat kesepakatan bahwa bendera Indonesia adalah merah putih. Warna tersebut dipilih karena merah melambangkan keberanian dan putih melambangkan kesucian. Jadi tekad para pemuda untuk merdeka diraih dengan keberanian dan kesucian hati.
Pada peristiwa itu pula lagu kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan untuk pertama kalinya. Akan tetapi lagu tersebut diperdengarkan dengan alat musik biola oleh pencipta lagunya yaitu WR Supratman.
Nah... Dari peristiwa ini tidak ada salahnya jika sekarang ini kita lebih mengeratkan persatuan dan kesatuan bangsa. Indonesia merdeka adalah tujuan dari perjuangan para pemuda zaman pra kemerdekaan. Kita tinggal mengisi kemerdekaan dengan sebaik mungkin, sesuai dengan status dan peran masing-masing. Tak perlu ada ungkapan kebencian, nyinyir satu sama lain. Apabila hal tersebut dilakukan maka kita tak menghargai dan menghormati perjuangan para pahlawan zaman pra kemerdekaan. Mereka pasti sedih, kemerdekaan sudah diperjuangkan dengan pengorbanan harta, benda dan nyawa, eh...kita malah yang merusak persatuan dan kesatuan hanya karena perbedaan pendapat, pandangan.
Yuk, teman-teman... Kita bersatu! Agar Indonesia bisa terus jaya! Singkirkan rasa benci, hilangkan rasa dengki! Mari kita ingat perjuangan para pahlawan dan kita jaga terus persatuan dan kesatuan bangsa!
---
Repost dari tulisan saya di Plukme @Cerita Ringan #story #labelFavorit #281018
Tanggal 28 Oktober, sembilan puluh tahun yang lalu di Indonesia terjadi peristiwa luar biasa yang menjadi sebuah tekad untuk bersatu meski terdapat perbedaan di antara pemuda-pemuda waktu itu. Ya... Pada 28 Oktober 1928 terjadi peristiwa heroik sebagai tonggak persatuan dan kesatuan di tengah-tengah perjuangan yang bersifat kedaerahan di Indonesia.
Pada tanggal tersebut terjadilah kesepakatan antara Jong Sumatra, Jong Java, Jong Celebes, dan sebagainya untuk memilih bersatu untuk kemenangan melawan penjajah dan meraih kemerdekaan.
Untuk pertama kalinya pada Kongres Pemuda II tersebut lahirlah Sumpah Pemuda yang intisarinya para pemuda Indonesia mengaku sebagai satu kesatuan tanah air, bangsa dan bahasa yang satu. Selain itu terdapat kesepakatan bahwa bendera Indonesia adalah merah putih. Warna tersebut dipilih karena merah melambangkan keberanian dan putih melambangkan kesucian. Jadi tekad para pemuda untuk merdeka diraih dengan keberanian dan kesucian hati.
Pada peristiwa itu pula lagu kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan untuk pertama kalinya. Akan tetapi lagu tersebut diperdengarkan dengan alat musik biola oleh pencipta lagunya yaitu WR Supratman.
Nah... Dari peristiwa ini tidak ada salahnya jika sekarang ini kita lebih mengeratkan persatuan dan kesatuan bangsa. Indonesia merdeka adalah tujuan dari perjuangan para pemuda zaman pra kemerdekaan. Kita tinggal mengisi kemerdekaan dengan sebaik mungkin, sesuai dengan status dan peran masing-masing. Tak perlu ada ungkapan kebencian, nyinyir satu sama lain. Apabila hal tersebut dilakukan maka kita tak menghargai dan menghormati perjuangan para pahlawan zaman pra kemerdekaan. Mereka pasti sedih, kemerdekaan sudah diperjuangkan dengan pengorbanan harta, benda dan nyawa, eh...kita malah yang merusak persatuan dan kesatuan hanya karena perbedaan pendapat, pandangan.
Yuk, teman-teman... Kita bersatu! Agar Indonesia bisa terus jaya! Singkirkan rasa benci, hilangkan rasa dengki! Mari kita ingat perjuangan para pahlawan dan kita jaga terus persatuan dan kesatuan bangsa!
---
Repost dari tulisan saya di Plukme @Cerita Ringan #story #labelFavorit #281018
Uniknya Makna Filosofi Bilangan dalam Bahasa Jawa
Uniknya Filosofi Bilangan dalam Bahasa Jawa
Ketika mengucapkan bilangan dalam bahasa Jawa terdapat beberapa hal yang unik.
Dari bilangan 1-20, kita lafalkan bilangan tersebut dengan siji, loro, telu, dst sampai rongpuluh. Itu dalam bahasa Jawa ngoko. Sedangkan dalam bahasa Jawa Krama dilafalkan setunggal, kalih, tiga, sekawan, gangsal, enem, pitu, wolu, sanga, sedasa, sewelas, rolas, dst, sampai angka 29.
Dalam bahasa Indonesia ;21 = dua puluh satu, 22 = dua puluh dua, 23=dua puluh tiga...s/d 29 = Dua Puluh Sembilan. Akan tetapi dalam bahasa Jawa tidak dinamakan Rong Puluh Siji (21), Rong Puluh Loro (22),... dst, melainkan... Selikur (21), Rolikur (22), .... s/d Songo Likur (29).
Disini terdapat satuan LIKUR , yang merupakan kependekan dari LIngguh KURsi, artinya duduk di kursi. Pada usia 21-29 itulah pada umumnya manusia mendapatkan TEMPAT DUDUK, pekerjaan, profesi yang akan ditekuni dalam kehidupannya. Pada usia inilah para pemuda berkiprah luar biasa demi kelangsungan hidup keluarga dan bernegara. Mereka sudah mulai memikirkan untuk berkeluarga dan berusaha mencukupi kebutuhan keluarga.
Dari bilangan 21-29, terdapat penyimpangan dalam penyebutan pada bilangan 25. Bilangan 25 tidak disebut sebagai LIMANG LIKUR, melainkan SELAWE. Makna SELAWE yaitu SEneng-senenge LAnang lan WEdok atau Senang-senangnya antara laki-laki dan perempuan. Puncak asmara laki-laki dan perempuan terjadi pada usia ini dan ditandai oleh pernikahan. Maka pada usia tersebut pada umumnya orang menikah (dadi manten).
Ada penyimpangan lagi pada bilangan 50, setelah sepuluh, rong puluh (20), telung puluh (30), patang puluh (40), mestinya limang puluh (50). Tapi 50 diucapkan menjadi SEKET. SEKET artinya SEneng KEThunan yaitu suka memakai kethu/tutup kepala, topi/kopiah. Tandanya usia manusia semakin lanjut. Tutup kepala bisa untuk menutup botak atau rambut yang memutih. Disisi lain bisa juga kopiah atau tutup kepala melambangkan orang yang seharusnya sudah lebih taat beribadah, mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Tak melulu mengejar hal duniawi.
Pada usia 50 thn mestinya seseorang seharusnya lebih memperbanyak ibadahnya dan lebih berbagi untuk bekal hidup di akhirat.
Dan kemudian masih ada Satu Bilangan lagi, yaitu 60, yang namanya menyimpang dari pola, bukan Enem Puluh melainkan SEWIDAK atau SUWIDAK.
SEWIDAK artinya SEjatine Wis wayahe TinDAK. Maknanya ?
Sesungguhnya sudah saatnya manusia pergi, sudah matang. Manusia setelah lahir, bekerja dan sukses maka di usia senja ini harus sudah siap dipanggil menghadap Tuhan.
Semoga tulisan ini bermanfaat. Semoga kita yang masih di usia produktif tetap bersemangat mencari nafkah untuk keluarga. Tak lupa tetap laksanakan kewajiban sebagai umat beragama. Beribadah tak harus menunggu tua. Bila sekarang bisa, mengapa tak kita laksanakan?
---
Repost tulisan dari Plukme @Cerita Ringan #story #plukers
Ketika mengucapkan bilangan dalam bahasa Jawa terdapat beberapa hal yang unik.
Dari bilangan 1-20, kita lafalkan bilangan tersebut dengan siji, loro, telu, dst sampai rongpuluh. Itu dalam bahasa Jawa ngoko. Sedangkan dalam bahasa Jawa Krama dilafalkan setunggal, kalih, tiga, sekawan, gangsal, enem, pitu, wolu, sanga, sedasa, sewelas, rolas, dst, sampai angka 29.
Dalam bahasa Indonesia ;21 = dua puluh satu, 22 = dua puluh dua, 23=dua puluh tiga...s/d 29 = Dua Puluh Sembilan. Akan tetapi dalam bahasa Jawa tidak dinamakan Rong Puluh Siji (21), Rong Puluh Loro (22),... dst, melainkan... Selikur (21), Rolikur (22), .... s/d Songo Likur (29).
Disini terdapat satuan LIKUR , yang merupakan kependekan dari LIngguh KURsi, artinya duduk di kursi. Pada usia 21-29 itulah pada umumnya manusia mendapatkan TEMPAT DUDUK, pekerjaan, profesi yang akan ditekuni dalam kehidupannya. Pada usia inilah para pemuda berkiprah luar biasa demi kelangsungan hidup keluarga dan bernegara. Mereka sudah mulai memikirkan untuk berkeluarga dan berusaha mencukupi kebutuhan keluarga.
Dari bilangan 21-29, terdapat penyimpangan dalam penyebutan pada bilangan 25. Bilangan 25 tidak disebut sebagai LIMANG LIKUR, melainkan SELAWE. Makna SELAWE yaitu SEneng-senenge LAnang lan WEdok atau Senang-senangnya antara laki-laki dan perempuan. Puncak asmara laki-laki dan perempuan terjadi pada usia ini dan ditandai oleh pernikahan. Maka pada usia tersebut pada umumnya orang menikah (dadi manten).
Ada penyimpangan lagi pada bilangan 50, setelah sepuluh, rong puluh (20), telung puluh (30), patang puluh (40), mestinya limang puluh (50). Tapi 50 diucapkan menjadi SEKET. SEKET artinya SEneng KEThunan yaitu suka memakai kethu/tutup kepala, topi/kopiah. Tandanya usia manusia semakin lanjut. Tutup kepala bisa untuk menutup botak atau rambut yang memutih. Disisi lain bisa juga kopiah atau tutup kepala melambangkan orang yang seharusnya sudah lebih taat beribadah, mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Tak melulu mengejar hal duniawi.
Pada usia 50 thn mestinya seseorang seharusnya lebih memperbanyak ibadahnya dan lebih berbagi untuk bekal hidup di akhirat.
Dan kemudian masih ada Satu Bilangan lagi, yaitu 60, yang namanya menyimpang dari pola, bukan Enem Puluh melainkan SEWIDAK atau SUWIDAK.
SEWIDAK artinya SEjatine Wis wayahe TinDAK. Maknanya ?
Sesungguhnya sudah saatnya manusia pergi, sudah matang. Manusia setelah lahir, bekerja dan sukses maka di usia senja ini harus sudah siap dipanggil menghadap Tuhan.
Semoga tulisan ini bermanfaat. Semoga kita yang masih di usia produktif tetap bersemangat mencari nafkah untuk keluarga. Tak lupa tetap laksanakan kewajiban sebagai umat beragama. Beribadah tak harus menunggu tua. Bila sekarang bisa, mengapa tak kita laksanakan?
---
Repost tulisan dari Plukme @Cerita Ringan #story #plukers
Konsep Pendidikan Ala Ki Hajar Dewantara
Konsep Pendidikan Ala Ki Hajar Dewantara
Hari ini (24 November 2018) saya membaca sebuah Analisis dari Kedaulatan Rakyat tulisan dari praktisi pendidikan dan kebudayaan, Ki Sugeng Subagya yang berjudul "Guru Gundhul Pacul".
Beliau mengingatkan bahwa konsep pendidikan yang diajarkan Ki Hajar Dewantara melibatkan dua pihak yaitu Sang Guru dan Sang Anak. Dalam artian penggunaan kata Sang di mana huruf awalnya menggunakan huruf kapital mengarah pada pengertian "kata yang dipakai di depan nama orang, binatang, atau benda yang dianggap hidup atau dimuliakan". Arti tersebut merujuk pengertian dalam KBBI.
Jadi Sang Guru sangat dimuliakan baik karena ilmu maupun karakternya. Tak kalah dengan Sang Guru, anak didik atau Sang Anak juga dimuliakan. Kata Sang Anak yang mendapatkan transfer ilmu dari Sang Guru dikonsepkan sebagai anak yang meniru atau meneladani hal-hal yang dilakukan Sang Guru.
Melihat kemuliaan dari dua belah pihak yang terlibat dalam pendidikan maka hubungan yang terjalin harusnya dekat, dalam artian saling berkomunikasi dengan baik tanpa mengkerdilkan nilai sopan santun dan tata krama. Jangan sampai ada perilaku murid yang melampaui batas dalam bersikap kepada guru. Seperti yang viral beberapa saat lalu. Guru dibully dengan alasan bercanda. Sungguh memprihatinkan.
Dalam Serat Wulangreh karya Sri Susuhunan Paku Buwono IV, dalam bait ke-4 Pupuh ke-1, digambarkan mulianya guru. Dalam bahasa bebas isi dari penggambaran sosok guru menurut Serat Wulangreh "Jika engkau berguru, pilihlah guru yang sebenarnya, yang terjaga martabatnya, yang memahami hukum, rajin beribadah dan mengurangi hawa nafsu. Syukur jika mendapatkan seorang pertapa yang tekun menjalani pertapaannya. Tidak mengharapkan imbalan orang lain, dia pantas kau gurui, yang demikian itu ketahuilah".
Konsep Sang Guru yang merupakan suri tauladan bagi Sang Anak bisa digambarkan pula dalam tembang dolanan "Gundhul Pacul". Sang Guru yang harusnya menjadi pengemban amanah tapi menemui kegagalan. Tembang dolanan tersebut mengingatkan kepada Sang Guru, bahwa bila tak mampu mengemban amanah yaitu Sang Anak maka dilambangkan sebagai "Gundhul Pacul". Dia tak pantas untuk dijadikan panutan bagi Sang Anak.
Makna dari tembang Gundhul Pacul sangat dalam dan luas. Gundhul- gundhul pacul cul, gembelengan, nyunggi- nyunggi wakul kul, gembelengan, Wakul ngglempang segane dadi sak latar. Sang Guru yang berperilaku buruk akan menghasilkan sega atau nasi (diibaratkan Sang Anak) yang bubrah atau rusak.
Semoga tulisan yang saya tuliskan kembali dari Analisis KR ini bermanfaat bagi para pendidik di seluruh tanah air.
---
Repost dari story saya di Plukme @Cerita Ringan #story #labelFavorit
Hari ini (24 November 2018) saya membaca sebuah Analisis dari Kedaulatan Rakyat tulisan dari praktisi pendidikan dan kebudayaan, Ki Sugeng Subagya yang berjudul "Guru Gundhul Pacul".
Beliau mengingatkan bahwa konsep pendidikan yang diajarkan Ki Hajar Dewantara melibatkan dua pihak yaitu Sang Guru dan Sang Anak. Dalam artian penggunaan kata Sang di mana huruf awalnya menggunakan huruf kapital mengarah pada pengertian "kata yang dipakai di depan nama orang, binatang, atau benda yang dianggap hidup atau dimuliakan". Arti tersebut merujuk pengertian dalam KBBI.
Jadi Sang Guru sangat dimuliakan baik karena ilmu maupun karakternya. Tak kalah dengan Sang Guru, anak didik atau Sang Anak juga dimuliakan. Kata Sang Anak yang mendapatkan transfer ilmu dari Sang Guru dikonsepkan sebagai anak yang meniru atau meneladani hal-hal yang dilakukan Sang Guru.
Melihat kemuliaan dari dua belah pihak yang terlibat dalam pendidikan maka hubungan yang terjalin harusnya dekat, dalam artian saling berkomunikasi dengan baik tanpa mengkerdilkan nilai sopan santun dan tata krama. Jangan sampai ada perilaku murid yang melampaui batas dalam bersikap kepada guru. Seperti yang viral beberapa saat lalu. Guru dibully dengan alasan bercanda. Sungguh memprihatinkan.
Dalam Serat Wulangreh karya Sri Susuhunan Paku Buwono IV, dalam bait ke-4 Pupuh ke-1, digambarkan mulianya guru. Dalam bahasa bebas isi dari penggambaran sosok guru menurut Serat Wulangreh "Jika engkau berguru, pilihlah guru yang sebenarnya, yang terjaga martabatnya, yang memahami hukum, rajin beribadah dan mengurangi hawa nafsu. Syukur jika mendapatkan seorang pertapa yang tekun menjalani pertapaannya. Tidak mengharapkan imbalan orang lain, dia pantas kau gurui, yang demikian itu ketahuilah".
Konsep Sang Guru yang merupakan suri tauladan bagi Sang Anak bisa digambarkan pula dalam tembang dolanan "Gundhul Pacul". Sang Guru yang harusnya menjadi pengemban amanah tapi menemui kegagalan. Tembang dolanan tersebut mengingatkan kepada Sang Guru, bahwa bila tak mampu mengemban amanah yaitu Sang Anak maka dilambangkan sebagai "Gundhul Pacul". Dia tak pantas untuk dijadikan panutan bagi Sang Anak.
Makna dari tembang Gundhul Pacul sangat dalam dan luas. Gundhul- gundhul pacul cul, gembelengan, nyunggi- nyunggi wakul kul, gembelengan, Wakul ngglempang segane dadi sak latar. Sang Guru yang berperilaku buruk akan menghasilkan sega atau nasi (diibaratkan Sang Anak) yang bubrah atau rusak.
Semoga tulisan yang saya tuliskan kembali dari Analisis KR ini bermanfaat bagi para pendidik di seluruh tanah air.
---
Repost dari story saya di Plukme @Cerita Ringan #story #labelFavorit
Temukan Passion Pekerjaan, Raih Profesionalitas
Temukan Pasion Pekerjaan, Raih Profesionalitas
Dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan passion kita itu tidaklah mudah. Ada beberapa orang yang merasa pekerjaannya tak sesuai harapan. Akibatnya orang tersebut akan jalan di tempat, atau bahkan dia akan sering gonta-ganti pekerjaan. Ada kan sahabat, orang yang seperti ini?
Biar kerja lancar, bahkan kita bisa profesional maka tak salahnya bila kita mengenali pasion kita. Bagaimana caranya?
1. Tanyakan pada hati nurani
2. Gali rasa iri
Kedua poin ini saya kutip dari YOUNGONTOP.com
Mengapa hal itu harus kita lakukan?
Baiklah, saya coba berikan ilustrasi dari kedua cara mengenali pasion kita.
Pertama, tanyakan pada hati nurani dan diri sendiri. Langkahnya kita membuat catatan tentang apa saja yang kita sukai. Buat daftarnya. Setelah itu dari sekian daftar kesukaan kita maka kita pilih hal yang PALING disukai. Bila sudah kita temukan maka itulah pasion kita.
Bagaimana, mudah bukan?
Kedua, gali rasa iri. Rasa iri cenderung bernilai negatif. Pasti itu. Akan tetapi di balik rasa iri tersebut ternyata ada nilai plusnya. Apakah nilai plus atau positif dari rasa iri?
Rasa iri akan memotivasi kita untuk meraih dan mendapatkan yang kita inginkan. Tapi harus diingat, karena kita mengambil sisi positifnya maka untuk meraih dan mendapatkan yang kita impikan dan kita inginkan haruslah dengan cara yang baik dan berpegang pada aturan. Aturan agama, sosial, budaya, adat, hukum jangan diterabas begitu saja. Bekerja tak hanya bertujuan mendapatkan gaji yang WAH tapi untuk mendapatkan rezeki yang barokah.
Kita lihat kesuksesan orang lain. Kita iri kepadanya dan kita berpikir, kalau dia bisa, kenapa aku tidak? Pemikiran seperti itu perlu disikapi dengan mencari dan menggali cara orang lain dalam meraih kesuksesannya. Tak perlu merasa malu mencari informasi itu, bahkan kalau diperlukan kita bertanya langsung kepada orang sukses tersebut.
Kiat- kiat sukses mereka pastinya bisa menginspirasi kita untuk bisa meraih kesuksesan juga. Selain itu perlu juga jiwa pantang menyerah, ulet, sabar, berdoa dan tawakal.
Jiwa seperti itulah yang bisa membawa seseorang menjadi profesional. Dan profesional akan berdampak pada kesuksesan kita.
Mari temukan pasion pekerjaan untuk kita, dan raih profesionalitas serta kesuksesan.
---
Repost Plukme @Cerita Ringan #story #labelFavorit
Dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan passion kita itu tidaklah mudah. Ada beberapa orang yang merasa pekerjaannya tak sesuai harapan. Akibatnya orang tersebut akan jalan di tempat, atau bahkan dia akan sering gonta-ganti pekerjaan. Ada kan sahabat, orang yang seperti ini?
Biar kerja lancar, bahkan kita bisa profesional maka tak salahnya bila kita mengenali pasion kita. Bagaimana caranya?
1. Tanyakan pada hati nurani
2. Gali rasa iri
Kedua poin ini saya kutip dari YOUNGONTOP.com
Mengapa hal itu harus kita lakukan?
Baiklah, saya coba berikan ilustrasi dari kedua cara mengenali pasion kita.
Pertama, tanyakan pada hati nurani dan diri sendiri. Langkahnya kita membuat catatan tentang apa saja yang kita sukai. Buat daftarnya. Setelah itu dari sekian daftar kesukaan kita maka kita pilih hal yang PALING disukai. Bila sudah kita temukan maka itulah pasion kita.
Bagaimana, mudah bukan?
Kedua, gali rasa iri. Rasa iri cenderung bernilai negatif. Pasti itu. Akan tetapi di balik rasa iri tersebut ternyata ada nilai plusnya. Apakah nilai plus atau positif dari rasa iri?
Rasa iri akan memotivasi kita untuk meraih dan mendapatkan yang kita inginkan. Tapi harus diingat, karena kita mengambil sisi positifnya maka untuk meraih dan mendapatkan yang kita impikan dan kita inginkan haruslah dengan cara yang baik dan berpegang pada aturan. Aturan agama, sosial, budaya, adat, hukum jangan diterabas begitu saja. Bekerja tak hanya bertujuan mendapatkan gaji yang WAH tapi untuk mendapatkan rezeki yang barokah.
Kita lihat kesuksesan orang lain. Kita iri kepadanya dan kita berpikir, kalau dia bisa, kenapa aku tidak? Pemikiran seperti itu perlu disikapi dengan mencari dan menggali cara orang lain dalam meraih kesuksesannya. Tak perlu merasa malu mencari informasi itu, bahkan kalau diperlukan kita bertanya langsung kepada orang sukses tersebut.
Kiat- kiat sukses mereka pastinya bisa menginspirasi kita untuk bisa meraih kesuksesan juga. Selain itu perlu juga jiwa pantang menyerah, ulet, sabar, berdoa dan tawakal.
Jiwa seperti itulah yang bisa membawa seseorang menjadi profesional. Dan profesional akan berdampak pada kesuksesan kita.
Mari temukan pasion pekerjaan untuk kita, dan raih profesionalitas serta kesuksesan.
---
Repost Plukme @Cerita Ringan #story #labelFavorit
Situs Candi Dengok: Peninggalan Masa Hindu di Semanu Gunungkidul
Situs Candi Dengok: Peninggalan Masa Hindu di Semanu Gunungkidul
Nama Situs Candi Dengok begitu asing di telinga saya. Situs ini terletak di dusun Dengok Lor, desa Pacarejo, kecamatan Semanu.
Saya mengetahui nama itu ketika diajak suami untuk syawalan keluarga besar instansi kerjanya pada 14 Juli 2016. Di sebelah selatan jalan raya terdapat papan nama Situs Candi Dengok.
Untuk menuju ke Situs ini, dulunya, kondisi jalan cukup rusak dan tak ada plang penunjuk arah ke situs tersebut. Alhasil kami bertanya berkali-kali kepada penduduk setempat. Mirisnya malah ada penduduk yang tak mengetahui keberadaan situs tersebut. Haduh... Dalam hati saya berpikir pasti ada sesuatu yang membuat situs ini tak dikenal, bahkan oleh penduduk setempat.
Dengan berbekal tanya ke penduduk lainnya, akhirnya kami sampai juga di Situs Candi Dengok. Dalam bayangan kami situs tersebut lebih terawat dan rapi dibandingkan dengan situs Gondang yang berada di lingkungan desa kami. Dalam pikiran kami karena nama situsnya menggunakan kata Candi pastilah kondisi situs layaknya candi lainnya.
Ternyata sesampainya di sana, kami agak kecewa juga. Situs tersebut tak ubahnya runtuhan candi. Batu-batu candi tersebar, tak beraturan. Pada tengah batuan yang berserakan terdapat pohon besar yang dianggap memiliki kekuatan mistis dan digunakan para warga untuk upacara adat.
Pada lokasi situs terlihat sepi, bahkan situs ini tak diberi pagar. Yang dipagari malah pohon besar di tengah-tengah situs. Petugas yang menunggu situs pun tak ada. Informasi tentang keberadaan situs hanya lewat orang yang tinggal di sekitar situs. Papan informasi pun sangat minim. Hanya ada satu papan informasi, itupun tak menceritakan secara jelas sejarah Candi Dengok.
Pada sisi sebelah selatan situs terdapat peninggalan sejarah berupa lingga. Lingga merupakan lambang dewa kesuburan pada ajaran Hindu. Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa situs Candi Dengok merupakan peninggalan masa Hindu di Gunungkidul, tepatnya ketika Gunungkidul berada dalam wilayah kekuasaan kerajaan Majapahit.
---
Repost dari Plukme @Cerita Ringan #story #labelFavorit
Nama Situs Candi Dengok begitu asing di telinga saya. Situs ini terletak di dusun Dengok Lor, desa Pacarejo, kecamatan Semanu.
Saya mengetahui nama itu ketika diajak suami untuk syawalan keluarga besar instansi kerjanya pada 14 Juli 2016. Di sebelah selatan jalan raya terdapat papan nama Situs Candi Dengok.
Untuk menuju ke Situs ini, dulunya, kondisi jalan cukup rusak dan tak ada plang penunjuk arah ke situs tersebut. Alhasil kami bertanya berkali-kali kepada penduduk setempat. Mirisnya malah ada penduduk yang tak mengetahui keberadaan situs tersebut. Haduh... Dalam hati saya berpikir pasti ada sesuatu yang membuat situs ini tak dikenal, bahkan oleh penduduk setempat.
Dengan berbekal tanya ke penduduk lainnya, akhirnya kami sampai juga di Situs Candi Dengok. Dalam bayangan kami situs tersebut lebih terawat dan rapi dibandingkan dengan situs Gondang yang berada di lingkungan desa kami. Dalam pikiran kami karena nama situsnya menggunakan kata Candi pastilah kondisi situs layaknya candi lainnya.
Ternyata sesampainya di sana, kami agak kecewa juga. Situs tersebut tak ubahnya runtuhan candi. Batu-batu candi tersebar, tak beraturan. Pada tengah batuan yang berserakan terdapat pohon besar yang dianggap memiliki kekuatan mistis dan digunakan para warga untuk upacara adat.
Pada lokasi situs terlihat sepi, bahkan situs ini tak diberi pagar. Yang dipagari malah pohon besar di tengah-tengah situs. Petugas yang menunggu situs pun tak ada. Informasi tentang keberadaan situs hanya lewat orang yang tinggal di sekitar situs. Papan informasi pun sangat minim. Hanya ada satu papan informasi, itupun tak menceritakan secara jelas sejarah Candi Dengok.
Pada sisi sebelah selatan situs terdapat peninggalan sejarah berupa lingga. Lingga merupakan lambang dewa kesuburan pada ajaran Hindu. Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa situs Candi Dengok merupakan peninggalan masa Hindu di Gunungkidul, tepatnya ketika Gunungkidul berada dalam wilayah kekuasaan kerajaan Majapahit.
---
Repost dari Plukme @Cerita Ringan #story #labelFavorit
Batik Walang: Batik Kebanggaan Warga Gunungkidul
Beberapa tahun terakhir, setiap hari Kamis, para pegawai di berbagai instansi kerja wilayah Gunungkidul mengenakan seragam bercorak batik. Batik itu sangat khas dan menjadi ikon dan kebanggaan Gunungkidul. Ya... Batik Walang.
Tahun 2013, pemerintah daerah Gunungkidul sedang gencar-gencarnya mengenalkan Batik Walang ini. Ya... saya ingat awal pemakaian seragam ini ketika saya akan PLPG di Kaliurang.
Peserta dari Gunungkidul kompak mengenakan seragam motif Batik Walang ini. Terus terang ketika pertama kali melihat motifnya terasa aneh. Biasanya motif batik lain bila dijahit bisa simetris. Tapi Batik Walang kok tidak simetris, tak beraturan. Hihihiii... Warnanya pun coklat. Padahal saya kurang suka warna ini. Maklum saya termasuk orang berkulit gelap, kalau saya mengenakan pakaian warna gelap pasti akan semakin gelap.
Akan tetapi beberapa tahun terakhir, seragam batik ini diubah warnanya. Lebih meriah, warna dasar merah bata dan motifnya berwarna kuning. Ngejreng. Pegawai yang tak nyaman dengan warna ini banyak yang mengenakan seragam Batik Walang dengan warna lain. Untuk saat ini sudah banyak pilihan warnanya.
Saya dulu pernah ditanya teman PLPG, "makna filosofi batiknya apa, mbak?"
Terus terang waktu itu saya tak begitu tahu. Ya belum banyak informasi tentang itu. Sebelum Batik Walang ditetapkan sebagai batiknya Gunungkidul, pemerintah daerah mengadakan kompetisi motif batik. Dari sekian batik yang dikompetisikan, Batik Walang-lah yang terpilih.
Nah... Batik Walang bergambar walang atau belalang, daun jati emas dan pola batik tersusun dalam formasi motif lung-lungan hijau. Maknanya adalah harapan agar Gunungkidul subur dan ijo royo-royo.
Di samping para pegawai yang mengenakan seragam Batik Walang para siswa dari tingkat TK juga mengenakan seragam yang sama pada hari Rabu dan Kamis. Warna dasar Batik Walang untuk TK adalah hijau, SD berwarna merah hati, SMP berwarna biru dan SMA berwarna abu-abu.
---
Repost dari Plukme @Cerita Ringan #story #labelFavorit
Fabel: Katak Rindu Hujan
Tempat tinggal katak sudah lama tak hujan. Sungai mulai mengering. Tanah sudah kekeringan. Hawa begitu panas, membuat badan menjadi gerah.
Katak itu bernama Theotheblung. Namanya diberikan oleh teman-temannya karena suaranya seperti itu ketika musim hujan. Saat hujan tiba, Theotheblung bernyanyi sukaria. Menyanyi bersama teman-temannya. Suara mereka bersahut-sahutan. Indah sekali.
Suasana hujan itu membuat Theotheblung kangen suasana dan suara indah sahabat- sahabatnya. Bahkan hewan lain sangat menyukai suara Theotheblung yang berpadu bersama temannya.
"Blung, mbok kamu nyanyi lagi...", Kata monyet.
"Malas aku, Nyet..."
"Iya. Panas kayak gini aku mau ngirit tenaga...", Kata katak lainnya.
"Lebih enak kalau pas hawa dingin, terus nyanyi. Bisa menghibur hati dan menyenangkan kalian...", Ucap Theotheblung.
Gajah yang mendengar pembicaraan mereka akhirnya juga ikut bicara.
"Memang lebih menyenangkan kalau Theotheblung menyanyi pas hujan tiba. Tapi sekarang musim hujan menjadi mundur karena ulah manusia...", Ucap gajah dengan geram.
Gajah sangat ingat bahwa dahulu hutan mereka sangat hijau, lebat daunnya. Tapi manusia sangat kejam, pohon-pohon ditebangi dengan liar. Sekarang pohon sangat jarang terlihat, malah terlihat lebih gersang seperti di gurun pasir.
Akhirnya proses terjadinya siklus air, penguapan menjadi terganggu.
"Lagu yang dinyanyikan katak seperti apa sih, pak", tanya Bledug, anak Gajah itu. Bledug belum pernah mendengar suara katak ketika bernyanyi. Maklum Bledug baru berusia enam bulan.
"Suaraku merdu, Dug...", Kata Theotheblung.
"Kalau gitu, tolong nyanyi buatku ya!", Pinta Bledug.
Permintaan Bledug tak dituruti oleh Theotheblung. Theotheblung tak bisa memanggil temannya di musim kemarau ini.
Theotheblung sedih dan berdoa, semoga hujan segera membasahi bumi. Agar dia bisa menyanyi lagi untuk teman-temannya.
"Doakan ya, Bledug. Semoga segera hujan. Biar kamu bisa mendengar suaraku dan teman-temanku ketika bernyanyi..."
Bledug hanya diam saja.
"Aku kangen hujan ya, Allah. Semoga musim kemarau ini segera berlalu", doa Theotheblung dan diamini Gajah, Bledug, monyet, semut, burung, ular, dan hewan lainnya.
---
Fabel ini saya posting di Plukme dalam event penulisan fabel oleh Plukme Radio.
Asal Usul Aksara Jawa (Ajisaka)
Aksara atau huruf Jawa diciptakan oleh Aji Saka. Terdiri dari 20 huruf, dimulai huruf HA sampai NGA. Penyusunan huruf menjadi 4 baris mewujudkan guritan yang mudah dihafalkan dan diingat.
Asal Usul Aksara Jawa
Dahulu kala di sebuah pulau yang bernama Pulau Majethi tinggallah seorang pemuda tampan dan sakti mandraguna. Dia bernama Ajisaka. Dia tinggal bersama dua abdi yang setia dan juga sakti yaitu Dora dan Sembada.
Suatu hari Ajisaka ingin pergi dari Pulau Majethi dan menitipkan pusaka andalannya kepada Sembada. Sedangkan Dora diajak serta pergi dari Pulau Majethi. Ajisaka berpesan kepada Sembada agar pusaka itu dijaga baik-baik, tak boleh diserahkan kepada siapapun kecuali kepada Ajisaka.
Sementara di tempat lain, di Pulau Jawa terdapat kerajaan Medhangkamulan yang sangat makmur dan sejahtera. Rajanya, Raja Dewatacengkar sangat menyayangi rakyatnya. Akan tetapi kebaikan raja berbalik 180 derajat sejak juru masak secara tak sengaja mengalami kecelakaan ketika meracik bahan masakan. Jarinya terpotong dan masuk ke dalam masakan. Kemudian raja menjadi ketagihan dan mulai meminta sajian daging manusia dalam menu makanannya. Akibatnya rakyat menjadi korban. Mereka secara bergiliran menjadi bahan untuk menu makanan raja. Raja Dewatacengkar menjadi raja yang sangat kejam dan keji.
Ketika Ajisaka dan Dora sampai di kerajaan Medhangkamulan, mereka merasa aneh dengan kerajaan yang begitu sepi. Mereka mendapat informasi dari seorang rakyat tentang kondisi kerajaan Medhangkamulan.
Ajisaka menghadap raja Dewatacengkar dan bersedia menjadi tumbal asal dia diberikan tanah seluas tali pengikat kepala Ajisaka. Dewatacengkar setuju. Ajisaka segera melepaskan tali pengikat kepalanya, dan ajaibnya tali tersebut semakin melebar dan luas sampai ke lautan. Akibatnya Dewatacengkar jatuh ke laut dan menjadi buaya putih.
Akhirnya Ajisaka didaulat menjadi raja Medhangkamulan. Untuk penobatannya menjadi raja dia menginginkan adanya pusaka ajiannya. Untuk mengambil pusaka di Pulau Majethi, diutuslah Dora. Sesampainya di Majethi Dora berseteru dengan Sembada. Dora merasa mendapat perintah untuk mengambil pusaka Ajisaka. Sedangkan Sembada berpegang teguh pada janjinya kepada Ajisaka bahwa pusaka tersebut tak boleh diserahkan kepada siapapun kecuali pada Ajisaka.
Akhirnya keduanya berperang dan meninggal akibat perebutan pusaka Ajisaka. Ajisaka mendengar berita kematian kedua abdinya. Dia merasa sedih.
Ajisaka mengabadikan dua abdinya tersebut dalam huruf-huruf indah yang dikenal sebagai huruf atau aksara Jawa.
Makna aksara atau huruf Jawa sebagai berikut,
Ha Ha Ca Ra Ka ( ana caraka/ utusan: ada dua abdi atau utusan)
Da Ta Sa Wa La ( padha suwala/ padudon, pancakara: mereka berkelahi)
Pa Dha Ja Ya Nya ( padha sementara digdayane: semua sangat kuat)
Ma Ga Ba Tha Nga ( wasana padha dadi bathang: makanya keduanya menjadi bangkai )
---
Pernah saya posting di Plukme @Cerita Ringan
Subscribe to:
Posts (Atom)