Showing posts with label Serba- serbi Sejarah. Show all posts
Showing posts with label Serba- serbi Sejarah. Show all posts

Sunday, September 04, 2016

KONGRES PEMUDA II

Perjuangan bangsa Indonesia untuk mengusir penjajah sangat sulit sehingga para pemuda bersepakat untuk bersatu. Pada tanggal 30 April – 2 Mei 1926 diselenggarakanlah Kongres Pemuda I di Jakarta. Hasil kongres yaitumempersiapkan Kongres Pemuda II dan mengusulkan semua organisasi atau perkumpulan pemuda agar bersatu dalam organisasi pemuda Indonesia.

Pada tanggal 28 Oktober 1928 berlangsung Sumpah Pemuda atas inisiatif PPPI ( Perhimpunan Pelajar- Pelajar indonesia) dan berlangsung di gedung Indische Club di Jl. Kramat Jaya 106 Jakarta. Ketua Kongres Pemuda II adalah Sugondo Joyopuspito.

Hasil kongres Pemuda II antara lain:
1.      Diikrarkan Sumpah Pemuda
2.      Lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai lagu kebangsaan
3.      Sang merah putih ditetapkan sebagai bendera Indonesia.

Ikrar Sumpah Pemuda
·         Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
·         Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
·         Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia

PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

Pergerakan Nasional Indonesia adalah perjuangan yang mengikutsertakan seluruh rakyat Indonesia.
Latar belakangnya adalah rasa senasib dan sepenanggungan, penderitaan rakyat akibat penjajahan, rakyat yang tidak mempunyai tempat mengadu nasib, adanya golongan terpelajar yang sadar akan perjuangan dan kemenangan Jepang melawan Rusia pada tahun 1905.

Kegagalan perjuangan sebelum tahun 1908 karena hal berikut:
a.       Belum ada persatuan dan kesatuan di seluruh Nusantara
b.      Perjuangan masih bersifat kedaerahan
c.       Kalah dalam persenjataan dan teknik perang.

Tokoh pergerakan nasional antara lain:
a.       R.A. Kartini
b.      Dewi sartika
c.       Dr. Sutomo
d.      Ki Hajar Dewantara

e.       Douwes Dekker

SISTEM KERJA PAKSA DAN PENARIKAN PAJAK

Belanda menerapkan sistem kerja paksa/ kerja rodi dipimpin Daendels. Pada sistem ini bangsa Indoneisa dipaksa bekerja untuk membangun jalan raya Anyer- Panarukan sepanjang 1000 km. Selain itu Belanda menerapkan sistem tanam paksa yang dicetuskan oleh Van den Bosch. Tanaman yang dibudidayakan antara lain tembakau, tebu, karet, cokelat, rami, kopi dan kina. Hasil panen harus dijual kepada Belanda dengan harga yang telah ditentukan oleh Belanda.

Penderitaan rakyat semakin berat dengan penarikan berbagai macam pajak, misalnya pajak tanah, pajak keluarga, pajak pindah tempat, pajak bangunan, pajak penjualan, pajak penghasilan, pajak tontonan dan pajak pekerjaan.
Dampak dari sistem kerja paksa dan tanam paksa akhirnya muncul kecaman dari Eduard Douwes Dekker/ Multatuli dengan tulisan yang berjudul Max Havelaar.

Penderitaan rakyat juga memunculkan berbagai perjuangan atau perlawanan di berbagai daerah.

1.      Perlawanan Pattimura(1817)
Terjadi di Saparua, Maluku. Pattimura dibantu oleh Christina Martha Tiahahu.

2.      Perlawanan kaum Paderi (1821-1837)
Terjadi di Minangkabau, Sumatera Barat. Pahlawan perang paderi adalah Imam Bonjol, Tuaku Nan Receh, Tuanku Tambuse dan Tuanku nan Cerdik. Imam Bonjol menyerah pada 28 Oktober 1837, kemudian dibuang ke Cianjur dan dipindahkan ke Ambon, kemudian Minahasa.

3.      Perlawanan Diponegoro atau Perang Jawa (1825- 1830)
Perang atau perlawanan ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, Kiai Modjo, Sentot Prawirodirj, Basah Kusumanegara, Pangeran Mangkubumi dan bangsawan lainnya. Diponegoro ditangkap di Magelang karena akal licik De Kock ketika sedang mengadakan perundingan. Beliau dibuang ke Manado lalu ditempatkan di Benteng Rotterdam di Makassar. Sentot ditangkap dan dibuang ke Bengkulu. Kiai Modjo ditangkap dan dibuang ke Manado. Sunan Paku Buwono VI ditangkap dan diasingkan ke Ambon.

4.      Perang Aceh (1873- 1904)
Perang ini merupakan perang yang paling lama dibanding perlawanan rakyat lainnya. Panglima perangnya antara lain Teuku Umar, Teuku Panglima Polim, Cut Meutiah, Cut Nya Dien, Tengku Mohammad dawod. Peneliti yang memberikan informasi tentang Aceh adalah Snouck Horgrunye.
Abad ke-19, perlawanan daerah semakin banyak misalnya perlawanan rakyat Bali, Lombok, Kalimantan Barat, Banjarmasin(Pangeran Antasari), kalimantan utara, Bone, Jambi, Lampung, Blambangan, Siak, Tapanuli(Si Singamangaraja) dan masih banyak lagi perlawanan di dearah lain.


EVALUASI

1.      Sebutkan dampak dari sistem kerja paksa bagi rakyat Indonesia !
2.      Sebutkan dampak dari sistem tanam paksa bagi rakyat Indonesia !

3.      Sebutkan perlawanan di berbagai daerah di Indonesia serta tokoh-tokohnya!

PERJUANGAN PARA PEJUANG DAN MASYARAKAT DALAM MEMPERSIAPKAN DAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

·         Bangsa Eropa yang pertama kali masuk Indonesia adalah Portugal/ Portugis dengan mendarat di Maluku. Disusul oleh bangsa Spanyol. Kedatangan bangsa Eropa di Indonesia disambut dengan ramah oleh bangsa Indonesia. Mereka ke Indonesia bertujuan untuk mencari tempat penghasil rempah- rempah. Selain itu mereka ingin membuktikan bahwa bumi itu bulat.

·         Bangsa berikutnya yang datang ke Indonesia adalah Belanda. Belanda datang di Indonesia pada tahun 1596 dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Mereka mendarat di Banten.
      Belanda menjajah Indonesia selama 3 abad/ 300 tahun.

·         Untuk kepentingan lancarnya perdagangan bangsa Belanda membentuk VOC ( Verenigde Oost Indisch Compagnie ) pada tahun 1602. Tujuan VOC berdagang mencari kekayaan, menunjukkan bahwa bangsa Belanda terhormat dan menyebarkan agama nasrani.VOC diberi hal istimewa/ hak octrooi, yaitu:
a.       Membuat uang sendiri
b.      Melakukan perang dan perdamaian
c.       Membuat benteng dan angkatan perang
d.      Mengatur pemerintahan kongsi
e.       Menguasai daerah
f.    Melaksanakan monopoli perdagangan di daerah antara Tanjung Pengharapan dan Selat Magelhaens serta antara Pulau Formosa dan New Zealand.

·         VOC mudah menguasai daerah- daerah di Indonesia karena hal- hal berikut:
a.       Tidak ada persatuan antara raja- raja di Indonesia
b.      Peralatan perang VOC lebih lengkap dan lebih baik
c.    VOC melaksanakan politik perang, perjanjian, adu domba dan memecah belah kekuatan raja- raja di Indnesia
d.  Dalam perdagangan, VOC menggunakan sistem monopoli, verplichte leveranties (penjualan wajib) dan contingenten(penyerahan wajib) dari para penguasa Indonesia, khususnya di Jawa.

EVALUASI
1.      Sebutkan bangsa yang pertama kali datang ke Indonesia !
2.      Sebutkan 3 tujuan kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia !

3.      Sebutkan penyebab mudahnya Belanda menguasai daerah- daerah di Indonesia !

Friday, October 24, 2014

Thailand di Bawah Pemerintahan Raja Chulalongkorn

Thailand di bawah pemerintahan Raja Chulalongkorn mengalami kemajuan di berbagai bidang. Hal ini tidak lepas  dari kebijakan yang dikeluarkannya selama memerintah. Kebijakan yang dikeluarkan itu meliputi bidang administrasi pemerintahan, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan serta bidang pertahanan dan keamanan.

Raja Chulalongkorn memiliki pandangan yang modern terhadap segala hal karena telah mendapatkan pendidikan modern di bawah guru- guru pribadinya seperti Mrs. Anna Leonowens dan Sir Robert Morant. Sebelum Pangeran Chulalongkorn belajar kepada Mrs. Anna Leonowens, dia sudah dibekali oleh ayahnya tentang ilmu pengetahuan tentang sejarah, budaya dan ilmu untuk menjadi negarawan.
Selain mendapatkan pendidikan modern, Raja Chulalongkorn juga memiliki latar belakang kehidupan yang mendukung. Semasa kecil, Chulalongkorn sangat dekat dengan ayahnya. Kedekatan itu ditunjukkan dengan ikut sertanya dalam berbagai pertemuan dengan para pejabat baik pejabat dalam maupun luar negeri. Pangeran Chulalongkorn juga sering berdiskusi tentang berbagai masalah dengan Somdet Chaophraya Sisuriyawong.

Meskipun Pangeran Chulalongkorn diangkat menjadi raja pada tahun 1868. Tetapi pada masa lima tahun awal pemerintahannya Thailand berada di bawah perwalian karena usianya yang masih muda yaitu 16 tahun. Perwalian tersebut dipercayakan kepada Somdet Chaophraya Sisuriyawong. Selama masa Perwalian Somdet Chaophraya Sisuriyawong, Raja Chulalongkorn melakukan perjalanan ke berbagai negara seperti Singapura, Indonesia dan India untuk mempelajari sistem pemerintahan di negara- negara itu.

Pada perjalanan pertama, Raja Chulalongkorn menuju negara Singapura dan Indonesia. Di negara Singapura Raja Chulalongkorn mempelajari sistem pemerintahan yang diterapkan oleh Inggris di negara itu. Sedangkan di Indonesia Raja Chulalongkorn mempelajari sistem pemerintahan yang diterapkan Belanda. Setelah melakukan perjalanan yang pertama, Raja Chulalongkorn kembali melakukan perjalanan yaitu ke India.

Kebijakan modernisasi di Thailand ketika berada di bawah pemerintahan Raja Chulalongkorn meliputi,

Bidang administrasi pemerintahan. Thailand dibagi dalam 18 monthon ( circles ). Hal ini tidak lepas dari masuknya wilayah Melayu ke dalam wilayah Thailand. Beberapa wilayah Melayu dipaksa masuk ke dalam wilayah Thailand setelah disepakati perjanjian antara Thailand dan pemerintah Inggris. Setelah masuknya wilayah Melayu ke dalam wilayah Thailand maka Raja Chulalongkorn melakukan pencopotan terhadap para raja Melayu setempat. Selain membagi wilayah dalam beberapa monthon dan melakukan pencopotan terhadap para Raja Melayu, Raja Chulalongkorn membentuk kementerian untuk mendukung kinerjanya sebagai pemimpin Thailand.

Dalam bidang ekonomi, Thailand melanjutkan kegiatan ekspor- impor yang telah dilakukan oleh raja sebelumnya yaitu Raja Mongkut atau Rama IV. Raja Chulalongkorn juga melakukan modernisasi fiskal Thailand. Standar yang digunakan Thailand dalam pertukaran mata uang asing sejak tahun 1850 adalah perak. Hal ini terus berlangsung sampai adanya kebijakan yang mempergunakan emas sebagai standar nilai mata uang pada sekitar tahun 1906 sampai 1907. Selain itu, pemerintah Thailand juga mengeluarkan kebijakan berupa pajak yang diwajibkan bagi seluruh rakyat tanpa kecuali.

Dalam bidang sosial dan budaya, Raja Chulalongkorn mengeluarkan kebijakan berupa penghapusan perbudakan dan praktek- praktek yang dilakukan secara tradisi di kerajaan seperti penghapusan praktek bersujud ketika rakyat bertemu dengan raja. Raja Chulalongkorn mengumumkan bahwa penghapusan perbudakan dilakukan sedikit demi sedikit.

Selain itu, pendidikan pun sangat diperhatikan oleh Raja Chulalongkorn. Buktinya, setelah melakukan perjalanan pertama ke Singapura dan Indonesia, Raja Chulalongkorn memiliki keinginan untuk mendirikan sekolah berbahasa Inggris di kerajaan. Pendidikan di Thailand terus berkembang dengan pembentukan Departemen Pendidikan setelah pengiriman Pangeran Damrong ke Eropa untuk mempelajari metode pendidikan Barat.

Sekolah yang berkembang antara lain sekolah untuk pendidikan pokok spesialis hukum dan sekolah kedokteran serta sekolah peneliti. Di samping itu, di Thailand juga berdiri sekolah militer yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung pertahanan dan keamanan dalam negeri. Meski demikian, Thailand belum memiliki sekolah teknik dan tidak ada lembaga untuk studi kesenian yang sistematik.

Selama memerintah Thailand, Raja Chulalongkorn menghadapi hambatan baik dari dalam maupun luar negeri.

Dari dalam negeri, hambatan yang dialami Thailand adalah adanya kerusuhan daerah di Thailand bagian selatan. Masuknya wilayah- wilayah seperti Pattani, Yala, Narathivat dan satun menyebabkan pemerintah Thailand mencopot kedudukan Raja- raja di wilayah tersebut secara perlahan- lahan. Kerugian yang dialami oleh para raja dan bangsawan Melayu masih ditambah lagi dengan adanya kewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah. Kemudian pada tahun 1905 para bangsawan Melayu mengajukan tunutan kepada pemerintah untuk diberikan hak istimewa. Tuntutan yang mereka ajukan tidak disetujui seratus persen oleh pemerintah.

Hambatan dari luar negeri, yaitu adanya sengketa dengan Perancis terkait dengan adanya masalah perbatasan. Perancis yang telah menguasai Indo- China terus melakukan perluasan wilayah ke arah selatan. Akibatnya terjadi ketegangan antara pemerintah Perancis dengan Thailand. Wilayah yang diperebutkan kedua pemerintahan adalah daerah di sekitar Lembah Sungai Mekong.

Pada tahun 1904 terjadi perjanjian antara Thailand dan Perancis. Pemerintah Thailand akan mengembalikan kedaulatan Luang Prabang dan menyetujui Komisi Gabungan untuk mengatur perbatasan Kamboja. Sedangkan Perancis akan mengosongkan Chantabun yang bertahun- tahun telah dikuasainya. Selain itu, permintaan atas zone netral akan ditarik kembali. Tiga tahun kemudian terjadi perjanjian lagi di mana Thailand akan menyerahkan propinsi- propinsi Kamboja seperti Battambang dan Siem Reop. Sedangkan dari pihak Perancis akan menyerahkan kembali daerah- daerah yang telah diserahkan oleh pemerintah Thailand pada tahun 1904.

Catatan :
Sumber artikel dari skripsi saya, pada Bab V Kesimpulan
Zahrotul Mujahidah. 2004. Thailand pada Masa Pemerintahan Raja Chulalongkorn ( 1868- 1910). Yogyakarta : UNY



Monday, October 13, 2014

Manifestasi Nilai- nilai Sumpah Pemuda dalam Kekinian

Memasuki bulan Oktober ini, seluruh bangsa Indonesia menantikan perayaan hari bersejarah Sumpah Pemuda. Meski demikian, dalam waktu beberapa tahun terakhir, hari Sumpah Pemuda hamper tidak dirayakan dengan upacara bendera di instansi sekolah yang notabene para siswanya harus mengenal tonggak sejarah persatuan bangsa Indonesia.

Sebelum dilaksanakannya Sumpah Pemuda, kita ingat bahwa perjuangan bangsa dalam rangka meraih kemerdekaan masih bersifat kedaerahan. Kemudian melalui forum Kongres Pemuda, para pemuda mulai menyusun strategi untuk melawan penjajah secara serempak dalam satu wadah perjuangan. Tujuan penyatuan seluruh wadah atau organisasi  daerah dalam Kongres Pemuda adalah mempermudah dan menyatujkan visi, misi pergerakan  di seluruh tanah air.

Kongres Pemuda I
Kongres ini dilaksanakan di Batavia pada 30 april- 2 Mei 1926 dan menghasilkan kesepakatan bersama mengenai kegiatan pemuda pada segi sosila, ekonomi dan budaya. Ketua Kongres Pemuda I adalah Muhammad Tabrani. Kongres ini menyepakati akan dilaksanakannya Konres Pemuda II.

Kongres Pemuda II
Konres ini dilaksanakan tanal 27- 28 Oktober 1928 . tempat pelaksanaan Kongres hari pertama die dung Katholikee Jongelingen Bond ( Gedung pemuda Katolik ). Sedangkan hari kedua dilaksanakan di Gedung Oost Java ( sekarang di Medan Merdeka Utara no. 14). Ketua Kongres Pemuda II adalah Sugondo Joyopuspito. Wakil ketua : Joko marsaid ( Tirtodiningrat ); sekretaris : Muh Yamin; bendahara : amir Syarifuddin.
Pada Kongres Pemuda II diperdengarkan untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya oleh WR Supratman dengan alat music biola. Lagu Indonesia raya ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia. Selain itu, disepakati juga bahwa bendera Indonesia adalah bendera merah putih.

Isi  Sumpah Pemuda
Kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
Kami putra putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami putra putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Bagaimana Nilai Sumpah Pemuda diwujudkan saat ini ?
Setelah kita mengingat sejarah Sumpah pemuda, lalu bagaimana manifestasinya dalam masa kini ? pasca pemilu 2014 baik Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, kita melihat bagaimana panasnya suhu politik dari tingkat bawah, yang awam politik, sampai tingkat atas yang melek politik.

Situasi Indonesia sepanjang kampanye sampai pelaksanaan dan penghitungan suara benar- benar memprihatinkan. Dari jejaring social saja, kita bisa membaca bagaimana antar pendukung calon presiden-cawapres “gontok-gontokan” di dunia maya. Kata- kata kasar sering tertuju pada calon presiden-cawapres yang tidak didukungnya. Seolah- olah kita lupa bahwa kita bangsa Indonesia yang ramah tamah terhadap siapa saja. Hujatan demi hujatan mampir di jejaring social.

Sampai saat ini pun, meski capres dan cawapres sudah “rukun” dengan kubu “sebelah”, istilah politik mereka, di kalangan bawah pun masih saja mengeluarkan maki- makian terhadap pasangan capres-cawapres baik yang terpilih maupun tak terpilih.

Sudah saatnya bangsa Indonesia melupakan kebencian satu sama lain. Indonesia bisa hancur apabila rakyat terus saling menghujat. Mengapa bgitu ? Hal ini akan mempermudah proses terpecah belahnya bangsa. Padahal perjuangan untuk merdeka sangatlah sulit, mengapa kita tidak mengingat dan meresapi serta melaksanakan nilai- nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda?

Tanggal 20 Oktober 2014, pasangan Presiden dan Cawapres terpilih akan dilantik maka sudah selayaknya para pendukung masing- masing pasangan Capres dan Cawapres tidak menyulut keadaan yang tidak baik. Tidak peru lagi menanyakan atau menghujat mengapa harus Jokowi-JK yang terpilih jadi RI 1 dan RI 2 sampai lima tahun mendatang. Tidak perlu pula menghujat atau memprotes mengapa jajaran Ketua MPR kok tidak dari fraksi atau parpol pemenang pemilu.


Sudah sepantasnya bangsa Indonesia mulai menata diri untuk pembangunan yang dicita- citakan dan mewujudkan tujuan nasional Indonesia. 

Wednesday, October 01, 2014

Peran Sejarah dalam Era Globalisasi

Sekarang ini globalisasi telah meliputi segala aspek kehidupan manusia dalam masyarakat, akibatnya yang terkait di dalamnya menjadi sangat kompleks dan makin sulit dipisahkan.[1]
Dalam era globalisasi diperlukn suatu antisipasi terhadap persaingan yang semakin ketat. Persaingan tersebut memiliki unsure semangat dari suatu negara/ orang untuk lebih baik daripada pihak lain. Hal itu harus disadari oleh bangsa Indonesia yang sudah banyak tertinggal dari negara tetangga terutama dalam bidang teknologi.

Bangsa Indonesia harus meningkatkan kemampuan di berbagai bidang dalam rangka menghadapi persaingan global. Kemampuan teknologi yang diikuti kemampuan bahasa asing merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu bangsa. Tetapi dalam menghadapi perkembangan zaman Indonesia mempertimbangkan dampak negatifnya disamping mengejar ketertinggalan di bidang Iptek.
Nasionalisme yang sudah diajarkan sekian tahun bisa pudar jika pengetahuan dan kesadaran akan sejarh bangsanya sangat minim. Sejarah bangsa perlu diperhatikan oleh para penerus bangsa untuk tetap mempertahankan nasionalisme. Bagaimanapun bangsa termasuk Indonesia sangat mendambakan generasi yang cerdas, jujur, ulet, bijaksana, mampu bersaing, tidak picik dan cinta tanah air.

Penulis melihat pentingnya pendidikan sejarah dan ada keterkaitan antara sejarah dan globalisasi. Sejarah akan menentukan manusia yang cerdas yaitu manusia yang bisa mengikuti perkembangan zaman dan bermoral baik.

Permasalahan Studi Sejarah
Penyampaian nilai- nilai sejarah di sekolah- sekolah menemui kesulitan. Kesulitan- kesulitan itu terletak pada guru, siswa dan pandangan- pandangan masyarakat. Masyarakat umum sering menganggap bahwa sejarah merupakan pelajaran hafalan yang membosankan. Padahal sejarah mampu membentuk manusia bijaksana jika disampaikan dengan baik dan dapat diterima dengan baik pula oleh siswa. Sejarah memiliki pesan- pesan moral dan unsur- unsur seni.

Kedudukan Ilmu Sejarah
Pendidikan di Indonesia telah dikenal sejak masa perkembangan Hindu- Budha serta Islam. Menurut catatn sejarah, orang Indonesia mengenal tulis baca pada abad ke-4 yaitu pada masa kerajaan- kerajaan Hindu.[2] Dengan ditemukannya Prasasti Kutai.

Manusia perlu dididik agar potensi yang dimiliki dapat berkembang dan tumbuh secara lancar dan terarah. Adapun pendidikan memiliki fungsi mikro dan makro. Secara mikro pendidikan berfungsi secara sadar perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. Sedangkan secara makro pendidikan berfungsi sebagai pengembangan pribadi, warga negara, kebudayaan dan bangsa.
Fungsi pendidikan sebagai pengembangan diri, warga negara dan bangsa sangat erat kaitannya dengan sejarah karena sejarah mengajarkan nilai- nilai dan pesan moral di dalamnya.

Pasang surut pelajaran sejarah yang terkadng berdiri sendiri, dipadu dengan kewarganegaraan, IPS bahkan pernah menjadi mata pelajaran tersendiri studi tentang sejarah hampir tidak ada peminatnya. Setidak- tidaknya ada tiga komponen yang menyebabkan [engajaran sejarah kurang efektif. Ketiga komponen itu diungkapkan Prof. Ahmad Syafii Maarif dalam buku Islam dan Kekuatan Doktrin dan Keagamaan Umat, meliputi :

Pertama, komponen tenaga pengajar sejarah yang umumnya miskin wawasan kesejarahan sebagai akibat kekurangmampuan dalam penguasaan bahasa asing. Pengajar sejarah harus “ bertelinga ke bumi” yaitu pengajar sejarah harus kaya informasi, tidak hanya masa lalu tapi juga masa kini.

Kedua, komponen buku teks pelajaran sejarah. Buku teks sejarah hamper tidak ada yang memakai pendekatan moral saintifik terhadap pelajaran sejarah bangsa kita. Selain itu buku yang digunakan di Indonesia misalnya Sejarah Nasional Indonesia yang terdiri dari 6 jilid atau “buku babon” bisa menimbulkan kecenderungan ‘memberhalakan” masa lampau suatu bangsa bila tidak hati- hati. Sebenarnya buku tersebut cukup membantu dalam proses pengajaran sejarah meski lebih Indonesia sentries.

Ketiga, komponen peralatan pengajaran sejarah seperti audiovisual, peta sejarah, maket bangunan penting, slide, film sejarah dan sebagainya.
Akibat dari pengajaran sejarah yang tidak eektif adalah tidak sampainya nilai- nilai yang tersirat dalam peristiwa sejarah sehingga misi sejarah untuk membentuk kepribadia  manusia Indonesia bisa tersendat- sendat.

Metode Pengajaran Sejarah
Globalisasi sebenarnya sudah terjadi sejak pertengahan tahun 60-an sampai sekarang. Selanjutnya proses globalisasi semenjak tahun 90-an sampai sekarang maupun mendatang diperkirakan bertambah cepat sehingga oleh John Naisbii disebut sebagai era globalisasi.[3]

Globalisasi memungkinkan bagi pemuda untuk terus menggali ilmu- ilmu dari barat sehingga dapat mempengaruhi tingkah laku dan pola pikirnya. Di sini sejarah harus turuntangan agar kerapuhan para masyarakat tidak menjadi kenyataan di masa depan. Salah satu cara penemuan dan pemahaman nilai sejarah ditentukan oleh  proses pembelajarannya. Proses pembelajaran berkaitan erat dengan pendekatan dan metode pembelajarannya.

Langkah- langkah mengajar dimulai dengan membuat lesson plan.[4] Langkah ini dibuat sebelum mengajar. Macamnya ditentukan banyak hal seperti tujuan pengajaran, kemampuan guru, alat yang tersedia, waktu, tempat, dll. Namun ada teori dasar dalam membuat lesson plan yang dikemukakan oleh Robert Glaser.

Teori Glaser meliputi 4 langkah dalam membuat lesson plan yaitu :
1.       Merumuskan tujuan
2.       Entering behavior yaitu bagaimana guru memulai pengajaran
3.       Teaching steps. Langkah mengajar dalam pengajaran keterampilan akan berbeda- beda dengan langkah- langkah pengajaran kognitif.
4.       Evaluasi.

Setelah membuat lesson plan dan factor- factor yang harus diketahui seorang guru sejarah bisa mengajar secara efektif dan efisien. Pengajaran yang efektif artinya pengajaran yang dipahami murid secara sempurna. Dalam ilmu pendidikan sering juga dikatakan bahwa pengajaran yang tepat ialah pengajaran yang berfungsi pada murid artinya menjadi milik murid, pengajaran itu membentuk dan mempenaruhi pribadinya.[5]

Perlu ditegaskan bahwa pengajaran sejarah tidak diragukan lagi merupakan sarana- sarana efektif untuk mengukuhkan bangunan jati diri bangsa dengan syarat bila sejarah itu terpegang di tangan mereka “yang bertelinga ke bumi”.

Berikut ini  beberapa metode yang dapat dipilih guru sejarah dalam pembelajaran sejarah.
1.       Metode ceramah
2.       Metode diskusi
3.       Metode inquiry
4.       Metode widya wisata
5.       Metode oral history

Sejarah : Kenyataan dan Harapan
Pelajaran sejarah seakan-akan menjadi pelajaran tentang hal- hal kuno. Begitulah kenyataan yang melekat pada masyarakat tentang pnegertian sejarah yang salah kaprah. Dari pengertian yang slah kaprah itu maka guru sejarah maupun sejarawan harus menganalisa penyebabnya dan penyelesaiannya.

Masalah tentang sejarah sebagai pelajaran yang membosankan dapat dikaji dari beberapa segi. Pertama, metode pembelajaran yang diberlakukan oleh seorang guru yang tidak tepat sebagai akibat terlalu menyepelekan sejarah. Pelajaran dianggap bisa diajarkan oleh siapa saja karena hanya berisi tentang cerita. Namun keawaman terhadap makna sejarah bukan hanya dari satu masyarakat tapi juga komponen sekolah yang menempatkan guru bidang studi lain sebagai pengajar sejarah.

Guru sejarah harus berpendidikan yang sesuai karena dengan begitu maka guru tersebut bisa meluruskan pandangan/ pendapat dalam masyarakat yang salah. Dalam sejarah terdapat unsur- unsur seni karena sejarah bisa disusun dalam bentuk novel tanpa mengurangi nilai historisnya.
Pelajaran sejarah yang disampaiakn seorang guru sejarah yang berwawasan sejarah yang luas dan dengan metode yang tepat akan menghasilkan manusia yang cerdas, jujur, bijaksana, ulet dan cinta tanah air. Dengan kata lain, guru sejarah bisa mengubah siswa kea rah yang lebih baik melalui nilai- nilai yang terkandung dalam sejarah. Sopochles mengungkapkan “ a sensible man judges of present by past event” yaitu orang yang sadar menilai masa sekarang melalui peristiwa- peristiwa masa lampau.

Sedangkan Cicero berpendapat “ history in indeed the witness of the times, the light of truth” yaitu sejarah merupakan penyaksi waktu, cahaya kebenaran. Sejarah bukan hanya masa lalu tetpi juga sekarang dan masa yang akan datang. Peristiwa- peristiwa yang terjadi sekarang akan menjadi sejarah di masa mendatang.

Dengan adanya pelurusan dari guru sejrah terhadap pandangan salah tentang sejarah, maka sedikit demi sedikit siswa akan tertarik untuk mempelajari sejarah pada tingkat pendidikan tinggi seperti perguruan tinggi.
Tentunya berkembangnya pandangan positif akan keberadaan pelajaran sejarah bukan hanya menjadi tanggungjawab guru tetapi juga mahasiswa dari jurusan sejarah maupun siswa- siswa yag sudah mengetahui sejarah secara benar.



[1][1] Dochak Latief, Prof. Dr. 1998. Pendidikan Ekonomi dan Kualitas Manusia Indonesia pada Era Persaingan Global. Yogyakarta: Majelis Pustaka PP Muhmmadiyah, hal. 70
[2] Tim pengembangan MKDK IKIP Semarang. 1991. Dasar- dasar Pendidikan. Semarang : IKIP Semarang Press
[3] Dochak, Latief. Ibid., hal. 70
[4] Ahmad Tafsir. 1998. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
[5] Ibid., hal. 10

Saturday, August 09, 2014

Perubahan Sosiologis- Kultural dalam Masyarakat Jawa

Sejak abad ke-17 sampai 19 di Jawa megalami proses perfeodalan. Pergaulan hidup di Jawa terdiri dari raja dan kaum bangsawan dengan rakyat tani. Proses perfeodalan terjadi tidak lepas dari politik isolasi terhadap dunia luar. Bangsa Eropa yang dating ke nusantara sangat berpengaruh kuat di Jawa. Akibatnya terjadi ketegangan ekonomi, krisis ketatanegaraan dan militer. Raja Mataram melarang rakyatnya melakukan pelayaran sehingga Jawa tidak mempunyai budaya pulau yang terbuka dari pengaruh laut. Pengasingan diri terhadap dunia luar merupakan lahan subur bagi perkembangan perfeodalan yang aristokratis dan berat sebelah karena tidak dikenal golongan penduduk perkotaan.

Meski menutup diiri tetapi peradaban di Jawa tidak statis. Pigeaud membuktikan bhwa kebudayaan wayang mengalami pertumbuhan selama beberapa abad. Sekitar 1800 kebudayaan Jawa disebut kebudayaan pahlawan karena kebudayaan ini menghormati bentuk hidup kebangsawanan. Kebudayaan ini berakar pada kebudayaan wayang yang memiliki arti keagamaan, bisa menghalau bahaya/ penyakit serta bisa menjadi teladan dan pelajaran dari sikap dan gerak badannya.



Peradaban Jawa digambarkan oleh Hiuzinga bahwa manusia tidak merasa puas dengan kenyataan sehari- hari di mana saja dan setiap waktu ia memimpikan hidup yang lebih tinggi dan lebih inah. Untuk mencapai impian dapat melalui tiga jalan. Dan ternyata peradaban Jawa mengikuti jalan yang ketiga yaitu jalan seni hidup. Di sini hidup diwarnai dengan cita- cita yang indah, cita- cita pahlawan, kesaktian serta kebijaksanaan atau kehidupan dalam alam dan kehidupan sesuai kodrat alam.

Kebudayaan Jawa juga disebut peradaban ksatria. Kebudayaan diwarnai dengan cita- cita ksatria kuno sebagai bentuk yang mulia ( luhur ), penghormatan kepada pahlawan, tornoi dan menjunjung cita- cita ksatria sederajat dengan etika dan agama, serta dihiasi dengan kkeindahan dan kemuliaan. Kekuasaan seseorang dapat dilihat dari kemuliaannya karena banyaknya pengikut yang setia dan penghormatan yang khidmat, pengabdian dan kemuliaan. Di sini juga terdapat tingkatan pakaian dan warna yang bisa memperlihatkan kekuasaan.

Menurut Rouffaer, dalam periode Kartasura ( 1688- 1744 ) tata cara keraton dan bahasa keraton Jawa yang baru memperoleh kesempurnaan dan keutamaannya. Sebelum tahun 1600 pemakaian tingkat- tingkat bahasa Jawa tidaklah dalam jumlah dan bentuk seperti sekarang. Selain itu wayang juga mengalami kemajuan baik dalam susunan, bentuk lakon, music yang bermacam- macam dan lain- lain. Seni batik berkembang dan bertambah dalam keanekaragaman warna serta coraknya setelah tahun 1500. Menurut Rouffaer khusus periode Kartasura muncul sekolah seni rupa di daerah Solo- Yogyakarta dengan keasliannya, suasana sopan dan semangat kebangsawanan.



Isolemen kebudayaan tidak seimbang karena kedatangan Eropa di nusantara. Pigeaud menerangkan meski bahasanya berbeda tetapi peradaban kalangan atas serta kesenian suku Sunda dan Madura sangat dipengaruhi unsur- unsur ke-Jawa-an. Pengaruh Jawa di Madura lebih kuat daripada di Jawa Barat karena banyaknya titik perhubungan di kota- kota pantai. Pengaruh di Madura dating dari Jawa Timur dan pesisir utara Jawa Tengah. Pengaruh- pengaruh Jawa tersebut terutama dalam penggunaan bahasa Jawa, sedang kebudayaan wayang tidak begitu kuat pengaruhnya di Madura dan Jawa Barat. Lain halnya di Jawa Tengah, di mana kebudayaan wayang Jawa kuno sudah menjadi kebudayaan rakyat.

Seperti disebutkan di atas, pergaulan hidup di Jawa terdiri dari raja dan bangsawan dengan bawahan mereka yang terdiri dari rakyat tani. Struktur feudal di Jawa berbeda dengan struktur feudal di Eropa pada abad pertengahan. Pertama, struktur feodal Eropa berhubungan dengan system pinjam tanah ( lein stelsel ) dan milik tanah besar ( tuan tanah ) di Jawa tidak demikian. Kedua, kebangsawanan Eropa bersifat trun temurun, sedang di Jawa tergantung pada keturuna raja hingga derajat keempat. Sedangkan persamaan struktur feodal di Eropa dan Jawa adalah mengenai hubungan antara kaum bangsawan yang memrintah dengan kaum petani yang diperintah.

Catatan :

tulisan ini saya posting di dua blog saya sekaligus, yaitu di joraazzashifa.wordpress.com dan zahrotulmujahidah.blogspot.com