Penyebab Banjir
Pada suatu ekosistem manusia, manusia menjadi komponen yang
sangat penting yaitu sebagai konsumen dan sekaligus menjadi pengatur serta
pengganggu lingkungan.( Nursid, 1980: 83)
Dalam peristiwa banjir, maka peran manusia di dalamnya baik
sebagai penyebab maupun sebagai korban sangatlah besar. Banjir sering melanda
daerah- daerah di Indonesia. Banjir tidak terjadi secara tiba- tiba, reflek dan
tanpa penyebab.
Namun jauh sebelum peristiwa banjir terjadi telah ada berbagai
factor dan komponen penyebabnya.
1.
Penebangan hutan secara liar
Indonesia terkenal dengan hutannay yang
hijau dan lebat, namun akhir- akhir ini hutan di Indonesia banyak yang gundul.
Dengan demikian air sudah tidak dapat lagi tertahan di tanah. Akibatnya jika
curah hujan tinggi dan debit air terlalu banyak maka air langsung meluncur ke
daerah- daerah di bawah kawasan hutan.
2.
Pengerasan lahan yang kurang terencana
Ketika air mulai menggenangi
wilayah-wilayah dataran rendah maka seharusnya ir itu dapat meresap ke dalam
tanah dan sebagian mengalir ke sungai. Namun sekarang ini tanah- tanah di
pemukiman maupun perkotaan sudah disemenisasi atau diaspal. Dengan begitu air
tidak dapat meresap ke tanah
3.
Sampah
Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah
di tempatnya masih rendah. Mungkin untuk daerah pedesaan masih banyak lahan
untuk pembuangan sampah yang dibuat dengan melubangi tanah dan sampah itu
akhirnya bisa menjadi pupuk. Lain halnya dengan perkotaan, lahannya sangat
terbatas untuk embuangan sampah sehingga mereka membuang sampah sembarangan di
sungai, dll. Akibatnya sungai menjadi dangkal dan jika terjadi hujan air tidak
dapat tertampung di daerah aliran sungai dan menyebabkan air masuk ke
pemukiman.
4.
Tata kota yang kurang terencana
Factor pembangunan yang kurang terencana
bisa berdampak kurang menguntungkan bagi lingkungan. ( Ismail Ariyanto, 1988:
113)
Penerapan teknologi yang tidak tepat dapat
menyebabkan lingkungan menjadi rusak. Kebijakan- kebijakan pembangunan
pemerintah memang kurang memperhatikan factor AMDAL terutama di perkotaan.
Banyak kawasan perkotaan yang dulunya berfungsi untuk resapan air beralih
fungsi menjadi kawasan pemukiman elit.
Dampak banjir
a.
Dalam bidang ekonomi
Aktivitas ekonomi menjadi terhambat karena
barang- barang dan bahan produksi telah hanyut terbawa air. Di pasar- pasar
tradisionla pun aktivitas ekonominya terganggu. Barang- barang produksi tidak
ada dan manusianya pun tidak sempat menyelamatkan barang miliknya. Pabrik-
pabrik, para tenaga kerjanya menjadi sedikit sehingga produksi yang ditargetkan
menjadi berkurang.
b.
Dalam bidang social
Sebagian penduduk akan mengungsi ke tempat-
tempat yang aman sehingga kegiatan rutin seperti sekolah- sekolah akan
tergenang air. Akibatnya aktivitas belajar mengajar serta sarana prasaran tidak
berfungsi dengan baik.
c.
Dalam bidang politik
Kegiatan pemerintah menjadi terganggu
karena pembangunan menjadi semakin banyak dan otomatis kegiatan pembangunan
tertuju pada sarana prasarana yang rusak akibat serbuan banjir.
d.
Lingkungan hidup
Luapan air yang berlebihan mengakibatkan
ketidakseimbangan ekosistem. Sampah yang menumpuk dan terkena banjir
mengakibatkan pencemaran air dan udara. Penyakit pun lebih mudah terjangkit
pada kalangan masyarakat seperti leptoporosis, diare, . lingkungan hidup yang
tidak seimbang akibat banjir mengakibatkan ketidakseimbangan lingkungan.
Solusi Penanganan Bencana Banjir
Beberapa solusi yang dapat ditempuh untuk meminimalisir
bahaya banjir antara lain:
1.
Pengelolaan sampah yang benar
2.
Pengoptimalan program reboisasi
3.
Penyuluhan dan penerangan kepada masyarakat
tentang pentingnya hidup sehat dan pengelolaan lingkungan yang sadar lingkungan
4.
Perencanaan tata kota yang berwawasan lingkungan
5.
Analisis mengenai dampak lingkungan
No comments:
Post a Comment