Baik
dalam kelas normal maupun pembelajaran kelas rangkap, murid harus diorganisasi
dengan baik. Hal ini agar kelas selalu “ hidup” aktivitas siswanya. Adapun
model pengorganisasian kelas bisa berupa, pertama,kelompok belajar. Kelompok belajar perlu dilakuakn karena guru
tidak selamanya dapat bersama- sama di satu kelas terutama dalam pembelajaran
kelas rangkap.
Pengelompokan
kelompok belajar bisa didasarkan pada persamaan kemampuan, kemampuan yang
berbeda dan pengelompokan social. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan
pembelajaran. Nah, langkah kegiatan kelompok belajar perlu direncanakan sebaik
mungkin. Merencnakan kegiatan kelompok belajar meliputi:
a.
Menentuan bagaimana cara murid
bekerjasama
b.
Menentuan program pelatihan
bagi pengembangan keterampilan bekerjasama
c.
Memberian tugas yang dapat
dihasilkan oleh kelompok
d.
Meletakkan dasar- dasar erja
secara teliti
e.
Memutuskan bagaimana belajar
bersama akan dievaluasi
Selain melakukan perencanaan kegiatan,
guru juga harus bisa meningkatkan
keterampilan kelompok belajar. Lalu bagaimana cara meningkatkan keterampilan
kelompok belajar ?
Pertama, murid saling tergantung satu
sama lain. Kedua, medengarkan dan menilai pendapat orang lain. Ketiga,
kesempatan untuk berbicara dan berpendapat. Serta keempat, kesempatan ringkasan
dan kontribusi kepada kelompok.
Bentuk kedua dari pengorganisasian murid
adalah belajar mandiri. Prinsipnya
dalam belajar mandiri, guru melepaskan diri dari ketergantungan terhadap
fasilitas yang dikirim oleh pemerintah dan terhadap kelengkapan jumlah guru
yang mengajar di sekolahnya. Dalam hal ini, guru bisa mengungkap, menggali dan
memanfaatkan kekayaan alam yang serba melimpah.
Di sisi lain, siswa mengerjakan LKM dan
memanfaatkan Pusat Sumber Belajar ( PSB ) untuk memantapkan dan memperkaya
belajar murid- murid. Siswa pun dapat dimanfaatkan sebagai tutor , tentunya
dengan melihat kemampuan siswa yaitu prestasi, penampilan dan mental.
Sebenarnya tutor juga bisa dilakukan oleh tutor kakak, tutor penjaga sekolah
dan tutor tamu dari masyarakat. Akan tetapi bila guru memanfaatkan tutor ini
maka guru harus mempersiapkan tutor secara matang, tetapi bila keadaan tidak
memungkinkan tutorial tanpa perencanaan pun bisa dilaksanakan.
Dalam program Tutorial maka harus ditetapkan
sebagai berikut:
a.
Tujuan yang akan dicapai
b.
Siapa yang akan ikut dalam
tutorial
c.
Tempat di mana tutorial akan
dilaksanankan
d.
Penjadwalan tutorial
e.
Materi yang diberikan dalam
tutorial
Khusus
untuk tutorial teman sebaya, maka siswa yang bersangkutan harus dilatih
terlebih dahulu. Latihan itu meliputi kegiatan:
a.
Memperkenalkan materi
b.
Menjelaskan bahwa anak yang
dibantu adalah yang memiliki kesalahan
c.
Menjelaskan bahwa pembahasan
tentang materi dilakukan bersama- sama
d.
Dilatih membuat penilaian/
pertanyaan
No comments:
Post a Comment