Pembelajaran baik
dalam bentuk pembelajaran satu kelas maupun kelas rangkap membutuhkan penataan
ruang kelas yang menarik bagi para siswa. Hal ini bertujuan agar para siswa
tidak jenuh dengan penataan ruang kelas yang tradisional. Penataan ruang
tradisional adalah penataan kelas di mana meja guru berada di depan kelas dan
para siswa duduk menghadap ke meja guru. Guru perlu memvariasikan penataan
kelas, agar suasana belajar semakin menarik dan aktif, apalagi dalam
pembelajaran kelas rangkap.
1.
Penataan fisik kelas
Fisik kelas yang perlu diatur dan ditata
antara lain daerah pajangan, kemudahan bergerak, sinar, panas dan ventilasi,
papan tulis, bangku dan kursi, meja guru, sudut aktivitas.
Sudut aktivitas meliputi: sudut membaca,
sudut IPA, sudut hasil seni dan kerajinan tangan, warung untuk kelas 4, 5 dan
6, sudut rumah tangga untuk kelas 1, 2, 3 serta gudang atau tempt penyimpanan
peralatan.
2.
Pengaturan denah ruang kelas
Meja dan kursi guru dan siswa perlu
diatur semenarik mungkin, jangan melulu dengan model tradisional. Sesekali guru
bisa mengatur tempat duduk melingkar atau berkelompok, untuk kelas normal. Akan
tetapi bila pembelajaran kelas rangkap maka penataannya lebih rumit. Meja guru
bisa diletakkan di depan kelas, diantara dua kelas. Atau bisa juga meja kursi
murid ditata saling membelakangi sementara guru di belakang masing- masing
kelas tersebut. Tentunya masih banyak model lain yang juga menarik. Pengaturan
denah ruang kelas otomatis juga termasuk bagaimana menata daerah pajangan,
sudut aktivitas, hasil seni dan sebagainya.
3.
Mengatur pajangan
Pajangan yang perlu diatur di kelas
antara lain grafit, gambar dan hasil karya siswa. Agar para siswa selalu
bersemangat dan bangga dengan hasil karyanya yang pada akhirnya percaya diri
akan kemampuannya.
No comments:
Post a Comment