Friday, November 20, 2015

PENINGKATAN PEMAHAMAN NILAI PENINGGALAN SEJARAH SITUS GONDANG MELALUI PENDEKATAN KARYA WISATA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH BRANJANG KARANGMOJO GUNUNGKIDUL: KAJIAN PUSTAKA

Pengantar Admin sekaligus peneliti PKP, PTK dan Karya Ilmiah
Beberapa bulan yang lalu, saya pernah memposting Pendahuluan dan Abstrak dari karya ilmiah dan PKP yang telah saya unggah pada tahun 2014 pada Aplikasi Karya Ilmiah UT Pusat. Judul PKP dan karil saya adalah Peningkatan Pemahaman Nilai Peninggalan Sejarah Situs Gondang melalui Pendekatan Karya Wisata Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Branjang Karangmojo Gunungkidul dengan bimbingan Drs. Wisnu Giyono, M. Pd. Dan kali ini Bab II Kajian Pustaka saya sajikan untuk para pembaca.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.    Pemahaman Nilai Peninggalan Sejarah Situs Gondang
Arti kata pemahaman ( dalam :  http://kamusbahasaindonesia.org/pemahaman#ixzz3EbfhyCnc, diakses tanggal 28 September 2014 ) adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan: bahasa sumber dan bahasa sasaran sangat penting bagi penerjemah. Nilai ( dalam: uzey.blogspot.com.es/2009/09/pengertian-nilai.html?m=1, diakses tanggal 7 September 2014 ) adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas dan berguna bagi manusia.
Sedangkan pengertian peninggalan sejarah ( dalam: serbasejarah.wordpress.com/2013/07/09/warisan-sejarah/, diakses tanggal 7 September 2014 ) merupakan warisan yang berdaya guna bagi generasi manusia selanjutnya. Peninggalan sejarah ( dalam : http://www.slideshare.net/rishky/peninggalan-sejarah, diakses tanggal 28 September 2014 ) adalah tonggak-tonggak perkembangan masyarakat,  mengenali tonggak berarti mengenali perkembangan masyarakat.
Situs Gondang adalah situs bersejarah di sekitar desa Ngawis Karangmojo Gunungkidul. Menurut Joraazzashifa, dinyatakan sebagai berikut:

Situs ini terletak di dusun Gondang, Ngawis Karangmojo. Peninggalan yang ada di situs ini termasuk peninggalan masa Megalithikum ( masa batu besar). Peninggalannya berupa peti kubur batu. Situs ini jarang sekali dikunjungi oleh wisatawan. ( dalam https://joraazzashifa.wordpress.com/2013/05/17/peninggalan-peninggalan-bersejarah-di-sekitar-karangmojo/ , diakses tanggal 28 September 2014 )


B.     Pendekatan Karya Wisata
Pengertian karya wisata menurut pendapat Toto Ruhimat dan Asep Herry Hernawan sebagai berikut.

Karyawisata adalah kunjungan ke suatu tempat atau objek dalam rangka memperluas pengetahuan dalam hubungan dengan pekerjaan seseorang atau sekelompok orang. Metode karyawisata hampir sama dengan pembelajaran outdoor yaitu aktivitas pembelajaran sama-sama dilaksanakan di luar kelas. (Toto Ruhimat dan Asep Herry Hernawan dalam: Sri Anitah,dkk, 2010: 5.29)


Penerapan metode karya wisata terdiri atas siklus pembelajaran yang membawa siswa pada suasana kerja sama yang diharapkan. Siklus kegiatan pembelajaran yang menyebabkan para siswa berlatih bekerjasama satu sama lain. Menurut Toto Ruhimat dan Asep Herry Hernawan, penerapan karya wisata adalah sebagai berikut:

Penerapan metode karya wisata adalah (1)Menetapkan kompetensi yang akan dicapai siswa.(2) Merencanakan tujuan. (3) Merumuskan kegiatan yang akan dilakukan. (4) Melaksanakan kegiatan. (5) Menilai kegiatan.(6) Melaporkan hasil kegiatan (Toto Ruhimat dan Asep Herry Hernawan dalam: Sri Anitah,dkk, 2010: 5.29-5.30 )

C.    Kerangka Pikir
Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan teori- teori tentang pentingnya materi sejarah bagi siswa serta dasar teknik karya wisata. Pada akhir sejarah, Sartono  Kartodirjo (1986: 108 ) menyatakan terdapat tujuan yang memberi makna kepada sejarah. Makna sejarah sendiri tergantung pada masanya. Sejarah yang mendapat dukungan  Romantisisme , Sartono (1986: 112 ) menyatakan bahwa menciptakan sistem dan masyarakat politik yang lebih dikenal sebagai “Negara Nasional”. Dalam hal ini tugas sejarah pada umumnya dan pelajaran sejarah pada khususnya mengarah pada kepentingan negara nasional Indonesia.
Jangan sampai anak didik atau generasi penerus bangsa melakukan hal- hal yang merugikan persatuan dan kesatuan hanya karena kurang memahami nilai sejarah bangsanya terutama berkaitan dengan peninggalan sejarah/ benda pubakala. Pengamat benda-benda purbakala, Aryo PS Djojohadikusumo ( dalam:  http://www.antaranews.com/berita/395911/pengamat-peninggalan-sejarah-merupakan-harga-diri-bangsa, diakses tanggal 14 September 2014, diakses tanggal 14 September 2014 ) menyatakan bahwa peninggalan sejarah bukan hanya menceritakan perjalanan bangsa melainkan juga menggambarkan jati diri dan harga diri sebuah bangsa.
Kurangnya kesadaran para generasi muda atas keberadaan peninggalan bersejarah dan nilainya pun sering ditemui. Syaiful, juru pelestari situs Ngurawan, Madiun ( dalam: http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/12/29/myeyp4-nasib-mengenaskan-cagar-budaya, diakses tanggal 14 September 2014), peninggalan Kerajaan Gegelang lainnya sebenarnya cukup banyak. Hanya saja, beberapa situs dihancurkan oleh masyarakat sekitar untuk dijadikan bahan bangunan. 
Mengingat pentingnya sejarah, guru memiliki tugas penting untuk selalu mengingatkan siswa bahwa sejarah bukan hanya untuk syarat naik kelas atau kelulusan. Oleh karena itu, tugas guru adalah bagaimana mencarikan pendekatan dan metode pembelajaran agar siswa bisa memahami konsep sejarah mulai dari masa pra aksara sampai sejarah Hindu- Budha, masa Islam, masa memperjuangkan kemerdekaan dan masa mempertahankan kemerdekaan.
Agar siswa dapat memahami konsep sejarah dengan baik guru dapat menerapkan berbagai macam metode/ teknik pembelajaran. Mengingat berbagai kesulitan dari metode- metode yang ada, peneliti berusaha menerapkan metode/ teknik yang sekiranya membuat siswa belajar menemukan fakta sejarah dari buku- buku literatur yang relevan dengan Kurikulum 2013 pada Buku Guru dan Buku Siswa. Peneliti mencoba menguji metode/ teknik  karya wisata di Situs Gondang untuk meningkatkan penghargaan terhadap nilai peninggalan sejarah siswa kelas IV SD Muhammadiyah Branjang.

D.    Hipotesis Kerja

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah penggunaan teknik karya wisata di Situs Gondang dapat meningkatkan pemahaman terhadap nilai Peninggalan Sejarah siswa kelas IV SD Muhammadiyah Branjang Karangmojo Gunungkidul.

No comments:

Post a Comment