Saya lupa, ini tulisan keberapa yang saya posting hari ini. Tulisan keempat. Wuih… produktif juga ternyata.
Di tulisan keempat kali ini saya mencoba beropinj saja tentang berita yang saya baca tadi siang. Beritanya seorang suami menganiaya istri karena isterinya tidak bisa berdandan. Ceritanya pasangan suami istri tadi jagong alias berangkat ke kondangan bersama. Sepulang dari jagong tersebut si suami marah karena malu. Si istri dinilai tak bisa berdandan. Perut si istri dicocok dengan kontak motor dan sempat memukulkan helm ke istri.
Saya jadi gemas sendiri bacanya. Saya screenshot berita tadi dan saya posting di story WA. Beberapa sahabat berkomentar dan menilai bahwa si suami itu gila. Apalagi kalau dilihat dari penampilan si suami bukanlah orang kaya. Mengapa harus menuntut istri berpenampilan cantik?
Hari gini untuk menjadi perempuan yang cantik secara fisik pastilah butuh dana besar. Si suami harus yang menyediakan dana tersebut. Tapi kalau uang nafkah saja terbatas kok menuntut cantik lahiriah dari istri.
Kecantikan itu sangat relatif. Apabila suami cuma melihat kecantikan fisik harusnya yang dinikahi ya model artis. Tapi jangan kaget kalau bisa puyeng nuruti gaya hidupnya.
Harusnya suami bersyukur bila istri tak menuntut uang untuk ke salon atau paling tidak beli alat make up. Istri yang normal itu lebih mementingkan terpenuhinya kebutuhan dapur daripada wajah. Istri seperti itu sudah memiliki kecantikan hati atau inner beauty. Saya kira hal itu harus disyukuri suami yang memberi nafkah pas-pasan, ketimbang marah dan menganiaya istri. Yang rugi juga diri sendiri akhirnya. Istri yang merasa sering dianiaya pasti lebih memilih untuk melaporkan perbuatan suami. Secinta-cintanya perempuan kepada suaminya pasti tak mau diperlakukan tidak manusiawi.
Ingat juga, bagi suami mungkin menganggap perempuan di luar lebih cantik daripada istri di rumah. Namun bisa jadi istrinya juga dianggap lebih cantik oleh laki-laki di luar. Kira-kira suami ikhlas atau tidak jika ada laki-laki yang mengagumi istrinya?
No comments:
Post a Comment