Hati-hati Sebarkan Hoaks, Jelang Pemilu 2019 Whatsapp Akan Hapus Akun Penyebar Hoaks
Berselancar di akun sosmed hari ini saya tertarik dengan sebuah berita tentang kebijakan platform Whatsapp yang akan menghapus akun penyebar hoaks dan ujaran kebencian.
Sayangnya, pihak Whatsapp tidak menerangkan berapa banyak akun WhatsApp orang Indonesia yang sudah dihapus oleh pihaknya. Akan tetapi di Brazil Whatsapp berhasil menghapus 400ribu akun dalam kurun waktu 90 hari sebelum pemilu.
Pihak WhatsApp mulai berbenah jelang pemilihan presiden 2019 ini karena mereka sadar bahwa platform-nya dipakai oleh banyak orang Indonesia untuk menyebarkan berbagai informasi. Oleh karenanya WhatsApp gencar membaca perilaku pengguna platform ini. Pihak Whatsapp akan mengidentifikasi pengguna yang suka menyebar hoaks atau ujaran kebencian yang menyebabkan dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Upaya yang dilakukan WhatsApp adalah dengan mengidentifikasi perilaku pengguna. Hal ini dikarenakan WhatsApp telah menerapkan end-to-end encription, sebuah fitur untuk membuat komunikasi antar pengguna jadi aman, tak bisa diakses pihak lain, termasuk oleh WhatsApp sendiri.
Pihak Whatsapp akan mendeteksi perilaku para pengguna. WhatsApp tidak bisa mendeteksi isi pesan karena adanya fitur end-to-end encription. Yang Whatsapp bisa lihat adalah nomor pengguna. Mereka bisa melihat aktivitas pengguna tersebut, apakah perilaku mengirimkan pesannya normal atau abnormal.
Perilaku abnormal yang dimaksud, misalnya saat pengguna senang meneruskan dan menyebarkan pesan berantai ke berbagai nomor. Whatsapp menyebut, ratusan engineer di WhatsApp bertugas mengidentifikasi perilaku pengguna WhatsApp di seluruh dunia. Dari situ, WhatsApp akan mendeteksi apakah ada robot yang menjalankan chat.
Di Brasil WhatsApp menghapus 400 ribu akun karena terdeteksi mengirimkan broadcast message berupa spam. Spam tersebut diidentifikasi oleh tim WhatsApp.
Pihak WhatsApp mulai berbenah jelang pemilihan presiden 2019 ini karena mereka sadar bahwa platform-nya dipakai oleh banyak orang Indonesia untuk menyebarkan berbagai informasi. Oleh karenanya WhatsApp gencar membaca perilaku pengguna platform ini. Pihak Whatsapp akan mengidentifikasi pengguna yang suka menyebar hoaks atau ujaran kebencian yang menyebabkan dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Upaya yang dilakukan WhatsApp adalah dengan mengidentifikasi perilaku pengguna. Hal ini dikarenakan WhatsApp telah menerapkan end-to-end encription, sebuah fitur untuk membuat komunikasi antar pengguna jadi aman, tak bisa diakses pihak lain, termasuk oleh WhatsApp sendiri.
Pihak Whatsapp akan mendeteksi perilaku para pengguna. WhatsApp tidak bisa mendeteksi isi pesan karena adanya fitur end-to-end encription. Yang Whatsapp bisa lihat adalah nomor pengguna. Mereka bisa melihat aktivitas pengguna tersebut, apakah perilaku mengirimkan pesannya normal atau abnormal.
Perilaku abnormal yang dimaksud, misalnya saat pengguna senang meneruskan dan menyebarkan pesan berantai ke berbagai nomor. Whatsapp menyebut, ratusan engineer di WhatsApp bertugas mengidentifikasi perilaku pengguna WhatsApp di seluruh dunia. Dari situ, WhatsApp akan mendeteksi apakah ada robot yang menjalankan chat.
Di Brasil WhatsApp menghapus 400 ribu akun karena terdeteksi mengirimkan broadcast message berupa spam. Spam tersebut diidentifikasi oleh tim WhatsApp.
Mari kita sambut pesta demokrasi rakyat dengan damai. Semoga lancar dan terpilih pemimpin yang amanah dan terbaik untuk negeri ini. Manfaatkan platform atau sosmed untuk menyebarkan kebaikan.
No comments:
Post a Comment