Thursday, January 24, 2019

Menulislah dengan Hati

Menulis adalah sebuah proses menuangkan ide atau gagasan yang terlintas di pikiran kita. Karena berupa proses maka tak heran apabila tulisan kita kadang bisa masuk pilihan editor, atau bahkan headline. Akan tetapi mungkin sering kali tulisan atau artikel lain kurang greget.
Lalu apa yang harus kita lakukan? Kita bukan penulis yang serba sempurna. Ada sisi baik, ada pula sisi buruknya. Ketika tulisan atau artikel yang diposting di Kompasiana tak terpilih sebagai pilihan editor bukan berarti kita berhenti menulis.

Menulis yang baik adalah menulis sesuai hati nurani, sesuai passion. Tulisan yang dibuat dengan hati maka akan mudah diterima oleh hati editor dan para pembaca. Saya pernah membaca tips yang dikemukakan oleh penulis novel yang best seller ketika ditanya bagaimana novel bisa best seller? Jawabannya ya menulislah dengan hati, best seller akan mengikuti.

Saya kira ada benarnya juga pendapat itu. Ketika menulis tak perlu memikirkan nanti tulisan akan best seller ataukah tidak. Kalau kita posting di Kompasiana, kita tak perlu berpikir atau khawatir tulisan akan jadi pilihan editor atau bahkan Headline. Kalau kita berpikir seperti itu, ya sudah kita tak akan maju dalam dunia kepenulisan.

Maju tidaknya tulisan kita, artinya kualitas tulisan, tergantung pada diri kita. Apabila kita mau mengasahnya terus menerus maka kemampuan kita akan ada kemajuan.

Tetap menulis meski hasilnya kurang maksimal. Toh kita manusia yang selalu punya kelebihan dan kelemahan. Kita harus tahu dan sadar akan fitrah manusia.

Yang jelas kita berusaha dengan mematrikan niat menulis untuk memperbaiki kualitas tulisan.  Setelah niat ada, maka kita singkirkan hal negatif atau rasa minder yang menghampiri ketika menulis. Barulah kita menuliskan ide, bisa dalam bentuk coretan kertas dahulu atau diketik di aplikasi notes HP atau laptop.

Jangan tunda untuk segera menuliskan gagasan kita. Paling tidak, ada konsep yang matang. Kalau tidak kita tulis konsepnya, gagasan kita bisa hilang atau tidak fokus. Sayang sekali bukan kalau kita punya ide atau gagasan emas tapi tak dicatat?
Setelah memiliki waktu luang baru kita tulis artikel sesuai dengan konsep yang telah disiapkan sebelumnya.  Perbanyak membaca dan mengamati tulisan yang berkualitas. Bukan berarti meniru gaya tulisan orang lain lho ya. Tulis dan baca ulang hasil tulisan kita.
So mari kita menulis. Kita asah terus kemampuan kita agar menjadi lebih baik. Singkirkan rasa minder. Singkirkan menulis hanya untuk mencari atau mengejar "pilihan editor" atau headline. Tulislah artikel sesuai hati nanti "pilihan editor" atau headline akan mengikuti usaha kita.
Semoga bermanfaat. Terimakasih.
---
Repost dariSini

No comments:

Post a Comment