Babak Baru
Berlalu sudah hari kemarin, berwarna
Ada indah, ada buruk
Keindahan itu begitu diagungkan, keburukan tak tampak
Begitu sempurna
Melebihi manusia suci utusan Ilahi
Tunjukkan setitik nodanya, tiada ampun
Suara tertahan di sumber suara itu
Ayoman tetua tak ada lagi
Dibiarkannya sang anak cucu berselisih, bertengkar
Integrasi terancam
Babak baru kan dimulai, tampak lagi hal menakutkan
Bukan anak cucu, tapi orang lain yang dihadapi
Sementara perang saudara terus terjadi
Tak sadar bahaya menanti
Mengancam keutuhan rumah indahnya
Dengan berdoa dan berpasrah, kembalikan segala pada Sang Kuasa
Akan babak baru yang indah dan damai
Tiada tangis, tiada derita
Senyum dan kelegaan hati meraja
No comments:
Post a Comment