*RENDAH HATI*
Tawadhu’ atau rendah hati adalah sikap merendahkan diri kepada siapa saja yang patut dihormati. Dikatakan juga bahwa tawadhu’ adalah menghormati siapa saja yang memiliki kelebihan. Ibnu Atha’ mengatakan bahwa tawadhu’ adalah menerima kebenaran dari siapa saja yang mengatakannya.
Firman Allah azza wa jalla: _“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah dan tidak takut kepada celaan kepada orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”_ *(QS.Al-Maidah:54)*
Dan Allah berfirman di ayat lain: _“Janganlah sekali-sekali kamu mengarahkan pandanganmu kepada kenikamatan hidup yang telah kami berikan kepada beberapa golongan diantara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.”_ *(QS.Al-Hijr:88)*
Sabda Rasulullah Saw: _“Diriwayatkan bahwa Anas radhiyallahu ‘anhu bertemu dengan rombongan anak-anak dijalan lalu dia mengucapkan salam kepada mereka. Anas berkata, Nabi Saw juga melakukan seperti itu.”_ *(Muttafaqun ‘Alaihi)*
Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu ‘anhu Nabi Saw mempunyai seekor unta yang dinamai dengan Al-‘Adhba’ yang tidak terkalahkan. Dan Humaid berkata, _“Hampir tidak pernah terkalahkan. “Tiba-tiba datang seorang Arab Badui mengendarai untanya mendahului unta Rasulullah Saw. Para Sahabat tidak menerima hal itu sampai Nabi mengetahui, dan beliau Saw bersabda:_
حَقٌ عَلَى اللهِ أَنْ لاَ يَرْتَفِعَ شَيْءٌ مِنَ الدُّنيَا إِلاَّ وَضَعَهُ
_“Menjadi kepastian bagi Allah, siapa saja didunia ini yang menyombongkan diri, Allah pasti akan merendahkannya.”_ *(HR.Muslim)*
Diriwayatkan dari ‘Iyadh bin Himar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Saw bersabda:
إِنَّ اللهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلَا يَبْغِ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
_“Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku, ‘Hendaklah kalian bersikap tawadhu’, sehingga tidak ada yang membanggakan diri atas orang lain dan tidak ada yang berbuat zhalim kepada orang lain.”_ *(HR.Muslim)*
*Perkataan para Salaf:*
1. Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata:
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَ تَوَضَعَ لِلَّهِ رَفَعَ اللهُ حَكَمَتَهُ
_“Jika seorang hamba berendah hati, Allah akan meningkatkan ilmunya.”_
2. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata:
سٌمُوُّ الْمَرْءِ فِى التَّوَاضُعَ
_“Ketinggian derajat seorang itu ada pada rendah hatinya.”_
3. Ummul Mukminin Aisyah berkata:
إَنَّكُمْ لَتَغْفَلُونْ عَنْ أَفْضَلِ الْعَبَادَةِ :التَّوَاضَع
_“Sesungguhnya kalian telah melalaikan ibadah yang paling utama, yaitu tawadhu’.”_
4. Al-Fudhail berkata:
أَنْ تَخْضَعَ لِلْحَقِّ وَتَنْقَادَ لَهُ, وَلَوْ سَمِعْتَهُ مِنْ صَبِيٍّ قَبِلْتَهُ, وَلَوْ سَمِعْتَهُ مِنْ أَجَهَلِ النَّاسِ قَبِلْتَهُ
_“Tawadhu’ adalah tunduk dan menerima kebenaran meskipun dikatakan oleh seorang anak kecil atau dikatakan oleh orang yang kamu anggap paling bodoh.”_
5. Ibnu Al-Mubarak berkata:
_“Puncak kerendahhatian adalah ketika kamu merendahkan dirimu kepada orang yang lebih miskin dari kamu sehingga dia merasa bahwa kamu tidak lebih kaya darinya, dan ketika kamu mengangkat dirimu atas orang yang lebih kaya dari kamu sehingga dia merasa bahwa dia tidak lebih kaya dari kamu.”_
Catatan
Materi Sanlat 3 Mei 2021
No comments:
Post a Comment