Thursday, September 16, 2021

Sekolah Lagi

Ilustrasi: rosyidaaulia.wordpress.com


Siang hari ini aku baru saja menyelesaikan tugas dari Bu guru. Pelajaran Tematik. 

Tugas itu segera kulaporkan kepada Bu guru lewat pesan pribadi WhatsApp. Tak lama kemudian ada pesan masuk dari Bu guru ke grup Paguyuban Orang Tua kelasku.

Assalamu'alaikum.

Berdasarkan rapat sekolah hari ini, saya sampaikan informasi bahwa mulai Minggu ini akan diadakan pembelajaran tatap muka.

Adapun jadwal PTM sebagai berikut:

Kelas I dan V masuk hari Rabu

Kelas II dan VI masuk hari Kamis

Kelas III dan IV masuk hari Jumat

Pembelajaran dimulai pukul 07.30-10.00 WIB.

Demikian pengumuman dari sekolah.

Wassalamu'alaikum.


Catatan: siswa bersekolah mengenakan pakaian rapi. Tidak perlu berseragam terlebih dahulu dan wajib mengenakan masker,cuci tangan, jaga jarak, dan jangan jajan sembarangan.

***

Setelah membaca pesan itu melonjak-lonjak kegirangan. Aku bahagia sekali. Sampai-sampai ibu yang baru saja sampai rumah heran melihatku begitu gembira.

"Besok Jumat aku sekolah, buuu!" Teriakku sambil berlarian. Lalu mendekati dan memeluk ibu.

"Oh ya? Kamu tahu dari mana, ndhuk?"

Segera kuserahkan handphone kepada ibu. Lalu ibu memeriksa pesan-pesan yang masuk, termasuk pesan dari Bu guruku.

"Alhamdulillah. Akhirnya kamu kembali sekolah, ndhuk…"

"Tapi cuma sehari dalam seminggu," gerutuku.

"Eits...nggak boleh begitu, ndhuk. Pasti ada alasan sekolahmu sekali dalam seminggu. Di sekolah sebelah juga masuk sekolahnya baru sekali kok dalam seminggu…"

Oh iya ya. Kan aku punya teman yang sekolah di sekolah negeri di dusun sebelah. Nah kalau aku sekolah di sekolah swasta. SD Muhammadiyah.

"Berarti sama ya, Bu…"

Ibu mengangguk. 

"Kita harus hati-hati kalau mau ke mana saja, termasuk ke sekolah, ndhuk. Semoga pandemi ini segera berlalu."

"Aamiin…" aku mengaminkan ucapan ibu.


**

Di kamar, aku mencari seragamku. Setelah beberapa waktu, akhirnya ketemu juga seragam HWku. HW itu kependekan dari Hizbul Wathan, gerakan kepanduan di sekolah Muhammadiyah. Kegiatannya sebenarnya sama dengan Pramuka.

Ah...kembali ke cerita seragamku saja ya. Seragamku lama tak terpakai. Satu tahun lebih. Seragam HW dikenakan pada hari Jumat.

Aku coba kenakan seragam itu lagi. Dan sekarang sudah tak muat lagi. Celanaku juga cingkrang. Aduh ..aku jadi bingung!

Segera kutemui ibu yang sedang mengangkat jemuran pakaian. 

"Aku dibelikan seragam lagi ya, Bu! Sepatu juga …"

Sesaat ibu diam. 

"Insyaallah, ndhuk."


***

Sambil menunggu ibu membelikan seragam baru, aku menyetrika seragam lamaku. Ibu mengarahkan bagaimana cara menyetrika pakaian. Aku tak mau merepotkan ibu terus. Makanya aku belajar menyetrika baju.

"Kalau misalnya nggak muat beneran, nggak seragaman dulu juga nggak apa-apa kan, ndhuk…"

Ibu mengingatkan kalau pesan dari Bu guru, para siswa masuk sekolah dengan mengenakan pakaian rapi, mengenakan masker, dan patuh pada protokol kesehatan. 

"Iya, Bu. Seadanya dulu. Beli seragamnya kalau sudah punya uang saja."




No comments:

Post a Comment