Kegiatan pembelajaran di kelas. Dokpri |
Peran apa yang paling dominan saya lakukan kepada murid-murid?
Menjadi pendidik di tingkat dasar (SD) tak pernah terbayang di pikiran saya. Saat kuliah, saya belajar di Jurusan Pendidikan Sejarah UNY. Lulus 2004.
Mulai 1 Juli 2005 saya menjadi GTY di SD Muhammadiyah Branjang Karangmojo Gunungkidul. Di samping itu saya juga menjadi GTT di SMP Negeri 1 Ngawen, mulai Januari 2006.
Dalam membimbing siswa, kemerdekaan para siswa tetap saya perhatikan. Melalui apersepsi setiap kali memulai pembelajaran. Hal itu bertujuan agar para siswa mengingat kembali materi yang sudah dipelajari sebelumnya.
Beragam reaksi muncul dari siswa. Ada salah satu siswa yang ternyata sangat hafal langkah pembelajaran saya.
"Mbok sudah, Bu. Langsung pelajaran saja. Setiap mau pelajaran kok tanya terus."
Sangat berkesan sekali komentar siswa saya itu. Namun mereka belum memahami betul, sebenarnya apa tujuan saya melakukan apersepsi tersebut.
Di samping itu, pembelajaran dengan memperhatikan lingkungan sekitar sebagai laboratorium raksasa bagi siswa. Maklum saya merupakan guru yang berawal dari pendidikan sosial.
Mengingat keterbatasan saya dalam mengajar siswa di SD, saya memutuskan kuliah lagi di Jurusan PGSD melalui Program BI di mana pendidikan atau kuliah hanya tiga semester. Lulus tahun 2015.
Tentunya banyak hal yang saya pelajari. Mulai dari psikologi anak usia SD, bagaimana mendidik sesuai keunikan siswa dll. Itu bisa saya terapkan kepada siswa.
Cara pembelajaran yang menarik saya coba terus. Browsing di internet, menyaksikan video di YT, berdiskusi dengan sesama guru SD maupun guru dari SLB karena saya pernah mengajar siswa berkebutuhan khusus.
Ternyata itu bermanfaat meski tantangannya sangat berat. Apapun itu, demi melayani anak didik, tetap harus saya lakukan. Bagaimanapun saya adalah pelayan bagi anak didik. Pengganti orangtua mereka saat mereka berada di sekolah.
No comments:
Post a Comment