Thursday, December 06, 2018

7 Cara Menanamkan Sikap Optimis


Manusia terkadang mengalami pengalaman yang membuat percaya diri, terkadang harus  engalami kepahitan. Kadang kita di atas, kadang di bawah. Roda selalu berputar. Seperti itulah hidup.

Ketika kita berada di atas atau sukses pastinya tak merasakan tantangan berat dalam hidup. Berbeda ketika kita down dalam hidup maka kita bisa frustasi dan depresi. Butuh sikap optimis dalam menghadapi hidup yang serba berwarna-warni. Kesulitan- kesulitan harus dihadapi dengan rasa optimis.

Berikut beberapa hal yang bisa dicoba untuk menanamkan sikap optimis dalam diri kita.

1. Ucapkan kalimat-kalimat yang bisa memotivasi, bernada optimis dan melakukan suatu pekerjaan.
Ambil beberapa kalimat optimis untuk mengawali hari,

" Bismillah, aku pasti bisa!" atau

" Bismillah, aku mampu melakukannya", atau bisa kalimat lainnya sesuai kesukaan masing- masing.

2. Mengambil pelajaran dari pengalaman- pengalaman kita.
Pengalaman adalah guru yang paling berharga bagi kita. Kita akan lebih bijak, lebih siap untuk menjalani hari. Akibatnya rasa optimis akan terpupuk di hati sanubari.

3. Jangan mengeluhkan kondisi yang ada di sekitar kita.

Kita harus berusaha memanfaatkannya untuk keuntungan kita. Segala sesuatu bisa dieksplorasi sesuai kemampuan kita. Bila lingkungan banyak sampah maka bisa didaur ulang dan bernilai ekonomi tinggi. Lingkungan gersang maka harus diolah bersama-sama agar lebih segar, dan sebagainya.

Manusia dibekali akal dan pikiran yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi segala hal termasuk ketika lingkungan tak sesuai harapan.

4. Hindari mengulang-ulang  kalimat patah semangat dan pesimis.

Berkebalikan dengan cara pertama tadi. Hilangkan kalimat pesimistis dalam menjalani hidup. Kekhawatiran harus dihindari agar bisa lebih semangat.
Kalimat yang harus dihindari misalnya,

" Aduh... sepertinya itu mustahil bagiku.."

" Syarat bekerja di sana kok sulit ya ..", dan kalimat lain yang senada.


5. Catat hasil-hasil dan kesuksesan yang sudah kita raih.
Percaya atau tidak, keberhasilan dan kesuksesan yang pernah kita raih akan lebih memotivasi kita untuk bangkit ketika terpuruk.  Dalam keyakinan kita, bila dulu bisa berhasil, mengapa sekarang tidak?

6. Jauhi sikap menyalahkan diri sendiri.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan keterpurukan kita dalam berbagai segi kehidupan. Tak hanya dari faktor pribadi atau faktor internal. Terkadang ada faktor eksternal juga berpengaruh dalam menentukan kesuksesan atau tidaknya kita. Ada faktor alam, faktor relasi, perekonomian, sosial dan bahkan politik. Kita hanya perlu mencari solusi dari penyebab kegagalan yang kita alami.

7. Percaya kepada Allah bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Allah SWT tak akan memberikan cobaan di luar kemampuan kita. Berusaha, beribadah dan berdoa harus terus dilakukan. Allah tak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai kaum tersebut berusaha mengubahnya.

---

Repost dari tulisan saya di Plukme, @Cerita Ringan #story

No comments:

Post a Comment