Thursday, December 06, 2018
Mengenal Siklus Hidup Manusia Lewat Tembang Macapat
Berbicara tentang seni Jawa maka pikiran kita akan tertuju pada tembang Macapat. Apakah Macapat itu?
Macapat adalah puisi Jawa baru yang bertembang. Mengapa disebut puisi yang bertembang? Puisi tersebut dibaca dengan dilagukan atau ditembangkan.
Layaknya dalam sebutan bilangan Jawa yang memiliki nilai filosofi yang luar biasa, tembang Macapat juga seperti itu. Tembang yang terdiri dari 11 jenis ini maknanya sangat dalam. Perjalanan hidup manusia terangkum dalam 11 jenis Macapat ini.
1. Maskumambang
Tembang ini mengisahkan tahap awal terbentuknya manusia. Kisah manusia ketika berada di alam ruh yang ditanamkan pada rahim seorang ibu. Kisah dalam Maskumambang ini berlanjut pada jenis Macapat berikutnya, Mijil.
2. Mijil
Mijil atau istilah lainnya mbrojol. Artinya tembang ini mengisahkan proses kelahiran manusia ke dunia. Dilanjutkan pada tembang berikutnya, Sinom.
3. Sinom
Tembang ini mengisahkan keadaan atau kondisi manusia di usia muda yang penuh dengan semangat.
4. Kinanthi
Kinanthi berasal dari kata Jantho yaitu tuntunan untuk mencapai cita-cita. Secara umum tembang ini mengisahkan pembentukan jati diri dan proses manusia untuk mencapai harapan dan cita-cita.
5. Asmaradana
Berasal dari kata asmara, sehingga tembang ini menceritakan tentang kisah percintaan, atau asmara seseorang.
6. Gambuh
Gambuh atau jumbuh artinya bersatu. Kisah dalam tembang ini merupakan kelanjutan dari kisah asmara dan berlanjut pada komitmen sepasang kekasih untuk menikah dan mengarungi bahtera rumah tangga.
7. Dhandhanggula
Tahapan manusia yang mencapai kemapanan diceritakan dalam tembang ini. Kemapanan itu meliputi kemapanan dalam hal sandang, pangan dan papan.
8. Durma
Setelah mencapai kemapanan, waktunya manusia berjiwa sosial dengan sikap berbagi atau bersedekah bagi orang yang membutuhkan. Tembang Durma ini mengisahkan tentang perilaku tersebut.
9. Pangkur
Pangkur atau Mungkur artinya manusia yang mapan harus bisa menghilangkan hawa nafsu dan angkara murka dalam dirinya.
10. Megatruh
Megatruh berasal dari dua kata yaitu megat(pisah) dan ruh. Artinya dalam tembang ini diceritakan tentang terpisahnya nyawa dari raganya.
11. Pucung
Pucung atau pocong, artinya jasad manusia yang sudah terpisah dengan ruhnya akan dibungkus dengan kain mori.
Demikianlah, dalam puisi modern atau macapat terkandung makna luar biasa agar manusia selalu ingat bahwa dirinya tak selamanya hidup. Urip iku mampir ngombe. Mampir ngombe diibaratkan dalam tembang macapat tadi. Ada kehidupan yang abadi setelah manusia mampir ngombe di dunia. Ada baiknya selama di dunia kita mempersiapkan bekal untuk akhirat kita.
Semoga bermanfaat.
---
Repost dari tulisan saya di Plukme @Cerita Ringan #story
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment