*KIAT-KIAT DO’A AGAR TERKABUL*
Diantara ibadah yang agung dan mulia adalah berdo’a. Dengannya seorang hamba mengetahui keagungan dan kekuatan Sang Khalik serta kemahasempurnaan kuasa-Nya. Disamping juga dalam berdo’a seorang hamba akan mengakui kekurangan dan kelemahannya dihadapan yang Maha Kuasa.
Allah secara gamblang memerintahkan hamba-Nya untuk berdo’a bahkan mengancam keras hamba yang enggan berdo’a, dalam firman-Nya: _”Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”_ *(QS. Ghafir:60)*
Setiap hamba tentunya menginginkan agar do’anya terkabul. Oleh sebab itu Allah dan Rasul-Nya telah memberi tuntunan dan cara serta adab dalam berdo’a agar do’a yang dipanjatkan seorang hamba dikabulkan oleh Allah.
*Diantara adab dalam berdo’a ialah:*
*1. Menghadirkan niat yang baik (keikhlasan) dalam memanjatkan do’a.* Dari Nu’man radhiyallahu ‘anhuma berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda: _“Do’a merupakan ibadah.”_ *(HR.Muslim)*
Sebagaimana yang diketahui pula setiap ibadah yang dikerjakan tidak akan diterima kecuali dengan keikhlasan. Allah Ta’ala berfirman: _“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”_ *(QS.Al-Bayyinah:5)*
*2. Seseorang semestinya tidak tergesa-gesa dalam menanti terkabulnya do’a,* bahkan semestinya ia bersabar dalam memahami bahwa Allah yang mengetahui kapan waktunya tepat untuk dikabulkannya do’a. Seorang hamba juga mesti menanamkan bahwa pengabulan bisa saja secara langsung, atau dia akan dihindarkan dari musibah yang setara dengan do’anya, atau yang lebih baik ialah disimpankan di akhirat kelak.
Oleh karenanya Rasulullah Saw melarang umatnya untuk tergesa-gesa dalam berdo’a, dalam hadits disebutkan: _“Do’a seseorang diantara kalian pasti akan dikabulkan, selama ia tidak tergesa-gesa, dengan mengatakan: Aku telah berdo’a (sekian lama) namun tak kunjung dikabulkan.”_ *(HR.Muslim)*
*3. Seorang akan dikabulkan selama ia tidak berdo’a untuk keburukan (orang lain)* atau dengan tujuan untuk memutuskan silaturrahim. Dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Saw bersabda: _“Senantiasa do’a-do’a seorang hamba akan dikabulkan selama ia tidak berdo’a untuk keburukan atau memutuskan silaturrahim.”_ *(HR.Bukhari dan Muslim)*
*4. Seorang hamba ketika berdo’a hendaknya menghadirkan hatinya, berserah dan pasrah pada Rabbnya, tunduk dan khusyuk jiwa raganya, serta yakin seyakin-yakinnya terijabahnya do’a yang ia panjatkan.*
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Saw bersabda: _“Berdo’alah kepada Allah dan engkau yakin akan dikabulkannya (do’amu), dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan do’a seseorang yang lalai (dari mengingatnya).”_ *(HR.Tirmidzi)*
*5. Seseorang senantiasa bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Allah berfirman: _“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tidak ada pelindungan bagi mereka selain Dia.”_ *(QS.Ar-Ra’du:11)*
*6. Berdoa dengan menengadahkan tangan ke langit,* karena Allah ‘azza wa jalla malu untuk menolak permohonan doa hamba-Nya yang menengadahkan tangannya.
*7. Memulai doanya dengan memuji Allah,* mengagungkan-Nya dan menyebut Nama-nama Allah al husna sebagai washilah dalam doanya. Kemudian dilanjutkan dengan membaca shalawat kepada Nabi Saw baru menyebutkan permohonan sesuai dengan hajatnya.
Catatan
Materi Sanlat 8 Mei 2021
No comments:
Post a Comment