Ilustrasi: Rusa Ekor Putih, sumber gambar: quebecoutfitters.com
Mempersiapkan Tempat Tinggal Darurat
Rusa Tutul yang ditinggal oleh rusa lainnya akhirnya pulang ke rumahnya. Rumah itu juga dianggapnya paling indah, sejuk dan nyaman dibanding rumah teman-temannya.
Rusa Tutul rupanya memang membangga-banggakan segala hal yang dimilikinya. Sombong, begitu ucap teman-temannya sambil berbisik.
Meski tak disukai oleh teman-temannya, Rusa Tutul tak peduli.
"Ah...mereka cuma iri padaku. Biarin saja!"
**
Bulan Oktober, musim hujan mulai datang. Di tempat tinggal Rusa Tutul dan teman-temannya sering hujan meski tak begitu deras. Mereka bersuka ria. Ya karena tempat mereka yang daunnya mulai berguguran, kini bersemi lagi. Hawa yang agak panas, kembali sejuk.
"Alhamdulillah sudah mulai hujan ya, Elk." Ucap Rusa Air.
"Iya. Alhamdulillah…"
"Tapi kita harus hati-hati. Soalnya pasti akan sering terjadi hujan angin…"
"Kamu benar, Elk. Kita harus punya tempat tinggal darurat. Siapa tahu ada angin ribut," sahut Rusa Air.
"Kalau begitu, besok pagi kalau tidak hujan kita berkumpul di taman hutan ya. Usahakan semua datang. Kita akan rapat untuk menghadapi musim hujan ini."
"Aku siap mengundang teman-teman, Elk!" Pudu yang baru saja bertemu dengan Rusa Air dan Elk menyanggupi untuk mengundang teman-temannya.
***
Keesokan harinya, atas bantuan Pudu, rusa terkecil di hutan itu, akhirnya rusa-rusa berkumpul di taman hutan. Kebetulan cuaca cerah.
Acara pun dimulai dan dipimpin oleh Elk, si rusa paling besar dan berwibawa.
"Seperti biasanya, saat musim hujan kita harus menyiapkan tempat tinggal darurat. Jadi kita harus bergotong royong. Kerja bakti..."
"Kira-kira kapan kerja baktinya, Elk?"tanya Rusa Ekor Putih.
"Pertanyaan bagus, Putih. Menurutku sih secepatnya. Soalnya hujan kadang tiba-tiba datang. Kita tidak bisa mengira-ngira kapan akan hujan."
"Jadi, hari ini saja ya, Elk." Usul Karibu.
"Bagusnya begitu. Coba gimana pendapat teman lainnya?"
***
Siang harinya, cuaca agak mendung. Rusa-rusa di hutan kerja bakti menyiapkan tempat tinggal darurat selama musim hujan.
Tempat yang dipilih masih sama dengan tempat yang mereka tinggali saat musim hujan tahun lalu. Sebuah gua yang cukup luas. Meski gelap tetapi terasa aman jika ada hujan angin.
Rusa-rusa membersihkan gua. Menata batu-batu di mulut gua agar tak begitu luas.
Di saat rusa-rusa bekerja bakti, Rusa Tutul tak bergabung. Dia paling malas kalau bekerja seperti itu.
"Lebih baik aku bermain. Kerja bakti bisa bikin capek. Toh aku tak mau tinggal bersama mereka. Sesak. Aku kapok. Kenapa tahun lalu aku mau tinggal bersama mereka. Huh…"
Rusa Tutul sungguh sombong. Dia merasa rumahnya tak akan diterjang angin saat hujan, seperti tahun lalu.
"Rumahku memang kuat. Jadi tak perlu tinggal bersama kalian! Tahun lalu meski ada angin besar kan tidak rusak! Tak seperti rumah kalian! Hahahaha…" ucap Rusa Tutul kepada Rusa Ekor Putih saat diajak ke gua untuk kerja bakti.
"Ya sudah, Tutul. Semoga saja kita aman dari angin ribut…", ucap Rusa Ekor Putih meninggalkan Rusa Tutul. Rusa Ekor Putih kembali bergabung di gua bersama rusa lainnya.
***
Bersambung
No comments:
Post a Comment